Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Studi: Orang Berusia 35 Tahun Belum Miliki Rencana Keuangan


GoBear Financial Health Index (FHI) mengungkap mayoritas penduduk Indonesia berusia 35 tahun belum memiliki perencanaan keuangan sama sekali. Bahkan, sebagian besar responden baru menyiapkan rencana pensiun di usia 41 tahun.

Sebanyak 29 responden merasa waktu yang paling tepat untuk mulai merencanakan keuangan adalah setelah menikah. Perencanaan keuangan muncul seiring dengan rencana pendidikan anak.

Lebih dari itu, hasil survei juga mengatakan hanya 37 persen responden yang mengklaim mampu memenuhi kebutuhan hidupnya selama lebih dari enam bulan setelah kehilangan sumber pendapatan utamanya.

Country Director GoBear Indonesia Tris Rasika menuturkan penduduk Indonesia merasa kondisi keuangannya masih sehat karena budaya 'ATM Colek' di mana dukungan keuangan dari keluarga dan kerabat masih ada, ketika mereka kehilangan sumber penghasilan utamanya.
Data menunjukkan sebanyak 43 responden mendapat dukungan kebutuhan kecil dari keluarga, 35 persen responden mendapat dukungan kebutuhan besar dan sedang, 3 persen mendapat dukungan kebutuhan ekstrim. Hanya 14 persen responden saja yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga.

"Tetapi, dari data yang kita lihat bahwa itu (ATM Colek) tidak jangka panjang," ujarnya, Rabu (30/10).

GoBear Financial Health Index adalah hasil studi yang dilakukan dengan tujuan untuk memahami apa yang dipikirkan, rasakan dan lakukan oleh masyarakat Asia terkait dengan kesehatan keuangan mereka.

Studi ini berisikan wawasan konsumen. FHI adalah sumber informasi bagi para ahli dan pengguna, untuk memahami dan mempelajari kebiasaan dan perilaku seputar kesehatan keuangan pribadi yang berlaku di Asia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini