Facebook baru-baru
ini menemukan pihak ketiga mengambil informasi pengguna di dalam grup. Data
yang bisa diambil adalah nama, dan foto profil yang berhubungan dengan
aktivitas grup.
Pihak ketiga ini adalah para pengembang Application Programming
Interface (API), yang menyediakan antarmuka antara Facebook
dan aplikasi yang dapat diintegrasikan dengan grup.
Dilansir dari situs resmi Facebook, sebelum
April 2018, admin grup dapat mengotorisasi aplikasi untuk grup, yang memberi
pengembang aplikasi untuk mengakses ke informasi dalam grup.
Akan tetapi sebagai bagian dari perubahan pada API Grup setelah April 2018,
jika admin mengizinkan akses ini, maka aplikasi itu hanya akan mendapatkan
informasi, seperti nama grup, jumlah pengguna, dan konten posting.
Pada kenyatannya, para aplikasi ini ternyata mempertahankan
akses informasi grup seperti nama dan gambar profil. Facebook mengakui telah
menghapus atau membatasi para pengembang API tersebut.
"Kami telah menghapus akses mereka. Hari ini kami juga menjangkau sekitar
100 mitra yang mungkin telah mengakses informasi ini karena kami mengumumkan
pembatasan pada API Grup, meskipun kemungkinan jumlah yang sebenarnya lebih
kecil dan menurun seiring waktu," kata Kepala Kemitraan Platform
Facebook, Konstantinos Papamiltiadis.
Papamiltiadis mengatakan Facebook menemukan setidaknya ada 11 mitra yang
mengakses informasi anggota grup dalam 60 hari terakhir. Meskipun Facebook
tidak menemukan penyalahgunaan data tersebut, Facebook tetap meminta
penghapusan data.
"Kami akan meminta mereka untuk menghapus data anggota yang mungkin mereka
simpan dan kami akan melakukan audit untuk mengonfirmasi bahwa itu telah
dihapus," tuturnya.
Pengembang API ini terutama mengenai manajemen media sosial dan aplikasi
streaming video untuk memudahkan admin grup untuk mengelola grup mereka
secara lebih efektif dan membantu anggota membagikan video ke grup mereka.
"Misalnya, jika bisnis mengelola komunitas besar yang terdiri dari banyak
anggota di beberapa grup, mereka dapat menggunakan aplikasi manajemen media
sosial untuk menyediakan customer service," kata Papamiltiadis.
Papamiltiadis mengatakan akses ini memudahkan dan memberi manfaat bagi orang
dan grup di Facebook. Akan tetapi, Facebook telah membuat keputusan untuk
menghapus akses tersebut.
"Kami bertujuan untuk mempertahankan standar keamanan yang tinggi pada
platform kami dan memperlakukan pengembang kami secara adil."
katanya.
Papamiltiadis mengatakan Facebook harus lebih banyak akuntabilitas dan
transparansi dalam membangun dan memelihara produk berdasarkan perjanjian
antara Facebook dengan FTC (Komisi Perdagangan Federal)
"Kami berharap dapat menemukan lebih banyak contoh di mana kami dapat
meningkatkan, baik melalui produk kami atau mengubah cara data diakses,"
tuturnya.
Komentar
Posting Komentar