Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Pelemahan Harga Batu Bara Bayangi Pergerakan IHSG


Analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada perdagangan Kamis (14/11). Tapi, laju indeks saham diperkirakan akan dibayangi penurunan harga batu bara yang menekan saham pertambangan.

Pada perdagangan Rabu, (13/11) sektor pertambangan memimpin pelemahan sebesar 1,86 persen.  Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan koreksi harga batu bara dipicu penurunan ekspor emas hitam Newcastle ke level terendah dalam tiga minggu terakhir.

Tak hanya itu, ekspor batu bara Indonesia juga ikut melemah dari 5,68 juta ton di awal menjadi 5,05 juta ton. Tercatat, harga batu bara kontrak ICE Newcastle pada perdagangan awal pekan berada di level US$66,5 per ton atau turun 1,26 persen.

"Hal tersebut sebagai indikasi turunnya permintaan batu bara sehingga berpotensi menaikkan persediaan batu bara global," kata Lanjar dalam risetnya dikutip Kamis (13/11).
Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak terkonsolidasi cenderung menguat. IHSG diproyeksi melaju di rentang support 6.125 dan resistance 6.200.

Senada, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan mengatakan akan menguat terbatas. Ia menuturkan IHSG masih tertekan sentimen ketidakpastian global.

Investor, lanjutnya, khawatir terhadap hubungan dagang AS-China yang masih memanas. Selain itu, mereka juga menyoroti kondisi politik di Hong Kong yang belum stabil.

"Secara teknikal mengindikasikan potensi penguatan jangka pendek," ucapnya.



IHSG diproyeksi bergerak di rentang support 6.101-6.122 dan resistance 6.174-6.205.

Di sisi lain, IHSG mengalami koreksi pada perdagangan Rabu (13/11). Indeks ditutup di level 6.142 turun 38,49 poin atau 0,62 persen.

Sementara itu, saham-saham utama Wall Street bergerak variatif. Indeks Dow Jones naik 0,33 persen ke level 27.783, S&P 500 naik 2,20 persen ke level 3.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini