Penurunan Bunga KUR Diramal Dorong Penguatan IHSG


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan akan menguat pada perdagangan Rabu (13/11). Namun, kenaikannya cenderung terbatas di tengah ketidakpastian global.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan mengatakan investor mencermati kelanjutan negosiasi dagang AS-China. Pasalnya, hingga saat ini dua negara belum menemui kesepakatan dagang. Selain sentimen AS-China, kondisi politik di Hong Kong juga turut mewarnai laju indeks saham.

"Pergerakan diperkirakan masih akan terbatas di tengah tingginya ketidakpastian global," kata Dennies dalam risetnya dikutip Rabu (13/11).

Secara teknikal, lanjutnya, IHSG mulai memasuki fase jenuh jual. Ia memprediksi IHSG akan bergerak di level support 6.117-6.149 dan resistance 6.197-6.213.
Senada, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan IHSG berpeluang menguat. Ia memperkirakan indeks saham akan melaju di rentang support 6.125 dan resistance 6.210.

"Kami perkirakan IHSG akan melanjutkan penguatannya," katanya.

Selain kondisi global, ia bilang penurunan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) menjadi katalis positif dari dalam negeri. Pemerintah memangkas bunga KUR dari semula 7 persen menjadi 6 persen per tahun.

"Ini dalam rangka mempercepat pengembangan usaha mikro kecil dan menengah," katanya.

IHSG menguat pada perdagangan Selasa (12/11). Indeks ditutup di level 6.180 naik 32,25 poin atau 0,52 persen.

Sementara itu, saham-saham utama Wall Street bergerak variatif. Indeks Dow Jones stagnan di posisi 27.691, S&P 500 naik 0,19 persen ke level 3.091, dan Nasdaq Composite naik 0,126 persen menjadi 8.486.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Trading dari CGS International Sekuritas: BBRI, BBNI, EXCL, VKTR, INCO, PTPP

Proyeksi IHSG & Rekomendasi Saham BNGA, EXCL, BMRI, dan BKSL Untuk Rabu

BRI Life Menerima 4 Penghargaan dari 3 Institusi,Cetak Kinerja Positif Sepanjang 2023