Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Rokok Kerek Inflasi Oktober 0,02 Persen


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi secara bulanan (month-to-month) sebesar 0,02 persen pada Oktober 2019. Angka ini berbanding terbalik dengan bulan sebelumnya di mana indeks harga deflasi, 0,27 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan realisasi ini menjadikan inflasi tahun kalender mencapai 2,20 persen hingga Oktober kemarin. Tetapi, inflasi ini lebih rendah dibanding dari Oktober tahun lalu yang tercatat sebesar 0,28 persen.

"Angka ini inflasi ini terkendali, tinggal 2 bulan lagi dan saya yakin target inflasi akan tercapai" ujarnya, Jumat (1/11).

Suhariyanto mengatakan inflasi terjadi di 49 kota di Indonesia, sedangkan 39 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,22 persen dan terendah terjadi di tiga kota yakni Pematang Siantar, Tual, dan Ternate sebesar 0,01 persen.
Jika dilihat secara komponen, kelompok bahan makanan jadi, minuman, dan tembakau mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,45 persen dengan sumbangan kepada inflasi sebesar 0,08 persen. Dari komponen ini, lanjut dia, komoditas yang cukup dominan kepada inflasi adalah nasi dan lauk pauk, rokok kretek dan rokok putih yang menyumbang inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.

Selain itu, beberapa komoditas mengalami kenaikan adalah harga daging ayam ras sebesar 0,05 persen dan bawang merah sebesar 0,02 persen.

"Tetapi karena banyak komoditas yang mengalami penurunan harga seperti cabai, maka bahan mengalami deflasi 0,41 persen," katanya.

Sementara itu, inflasi inti masih bergerak 0,17 persen yang mengindikasikan bahwa deflasi ini bukan terjadi karena penurunan daya beli masyarakat. Dengan demikian, ini menyebabkan inflasi secara tahunan (year-on-year) mencapai 3,13 persen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini