Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Moeldoko: Perusahaan China Garap PLTG Celukan Bawang


Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan perusahaan asal China, Shanghai Electric Group Corp (SEC) akan menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), di Desa Celukan Bawang, Buleleng, Bali. Nilai investasi pembangunan PLTG Celukan Bawang itu mencapai US$1,3 miliar.

Moeldoko menyebut proyek itu resmi berjalan usai Direktur Utama PT PLTG Celukan Bawang, Hendrianto dan Presiden Direktur SEC Yi Xiaorong menandatangani kerja sama investasi serta engineering, procurement and construction contractor.
Tadi dilakukan MoU antara PT PLTG Celukan Bawang dengan Shanghai Electric Group Corp. Itu nilai investasinya sekitar 1,3 miliar US dolar," kata Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/11).

Moeldoko menyatakan PLTG Celukan Bawang ini diharapkan bisa menambah pasokan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Dewata. Ia menyebut PLTG juga sejalan dengan peraturan Gubernur Bali I Wayan Koster agar Bali bersih dari polusi.

"Nah ini salah satu solusinya, makannya pakai PLTG," ujarnya.

Mantan panglima TNI itu mengatakan PT PLTG Celukan Bawang menjadi pelaksana proyek, sementara Shanghai Electric yang akan membangun PLTG tersebut. Ia menyebut Shanghai Electric punya pengalaman dalam membangun pembangkit listrik di beberapa negara.

"Mereka sudah mengelola di beberapa negara, semua sangat paham betapa Shanghai Electric cukup teruji. Tetapi kita juga menginginkan membangun di Indonesia harus yang terbaik," tuturnya.
Sementara Direktur Utama PT PLTG Celukan Bawang Hendriyanto mengatakan proyek tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 50 hektare. Pembangunan akan dimulai pada Sementara I tahun depan.

"Proyek ini diprediksi selesai tiga tahun kemudian. Harapan kami, masyarakat Bali tak akan pernah lagi khawatir listrik mereka mati tiba-tiba," kata Hendriyanto.

Hendriyanto mengklaim pembangunan proyek ini akan menyerap banyak tenaga kerja. Ia menyatakan PT PLTG berkomitmen untuk lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam membangun PLTG yang diproyeksi bisa menghasilkan listrik sebesar 350 MW x 2.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini