Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Mendag Yakin Wabah Virus Corona Tak Ganggu Ekspor ke China


Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyatakan merebaknya Virus Corona tidak berdampak pada hubungan ekspor - impor antara Indonesia dan China.

"Di sana (China) juga tetap kami jalankan sesuai prosedur negara penerima ekspor kita," kata Agus pada Pembukaan Rakernas Pembangunan Pertanian 2020 dikutip dari Antara, Selasa (28/1).

Agus menilai China masih menjadi pasar utama bagi Indonesia sehingga pemerintah belum mengeluarkan kebijakan khusus terkait pembatasan produk impor dari negara tersebut.

Sepanjang 2019 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat China masih menjadi pasar ekspor nonmigas terbesar bagi Indonesia. Total nilai ekspor Indonesia ke China mencapai US$25,85 miliar atau sekitar 16,68 persen terhadap total ekspor.
Karena berkaitan dengan negara China, sangat besar dengan 1,7 miliar penduduk. Jadi potensinya besar sekali," kata Agus.

Soal pembatasan produk impor dari China dan negara-negara terdampak lainnya, Agus menambahkan bahwa Kemendag masih berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian mengingat Virus Corona ini merupakan kejadian baru.

"Pembatasan lainnya akan kami lihat dan evaluasi karena kejadian sangat baru dan berkembang sangat cepat. Kami harus antisipasi," ujarnya.

Sebagai informasi, Virus Corona pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China pada akhir 2019 lalu. Hingga kini, virus itu setidaknya sudah menjalar ke Taiwan, Nepal, Jepang, Korea Selatan, Kamboja, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Perancis, dan Jerman.

Setidaknya, saat ini 82 orang meninggal dan lebih dari 2.700 orang telah terinfeksi Virus Corona.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini