Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

KSSK Nyatakan Stabilitas Sistem Keuangan Dalam Negeri Aman


Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan stabilitas sistem keuangan dalam negeri sampai dengan kuartal IV 2019 kemarin masih dalam keadaan aman dan terkendali walaupun dihantui ketidakpastian ekonomi global. Kesimpulan mereka ambil dalam rapat Rabu (22/1).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kestabilan tersebut tercermin dari kondisi ekonomi dalam negeri. Menurutnya, di tengah kondisi global yang tidak menentu, ekonomi Indonesia masih tumbuh stabil di kisaran 5 persen.

Bukan hanya itu, di tengah ketidakpastian tersebut aliran modal asing yang masuk ke Indonesia juga masih terjaga.

"Nilai tukar rupiah juga menguat berkat aliran modal asing. Kepercayaan investor juga meningkat," katanya di Jakarta Rabu (22/1).
Selain indikator tersebut, Sri Mulyani mengatakan dari sisi inflasi, lajunya juga masih terkendali.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah mengatakan kestabilan juga tercermin dari likuiditas perbankan dalam negeri yang sampai saat ini masih terjaga. Selain itu, kestabilan juga tercermin dari perpindahan dana antar bank yang sampai kuartal IV kemarin masih terjaga.

"Tidak ada penarikan dana yang berlebihan. Indikator yang dipantau masih bergerak di batas yang normal. Terlihat juga dari stabilitas indeks bank yang turun ke arah indeks 99,92. Itu berarti bank tetap stabil," katanya.



Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan agar ketahanan sistem keuangan dan ekonomi dalam negeri bisa terus terjaga pihaknya akan terus memperkuat bauran kebijakan. Bauran kebijakan tersebut akan diarahkan untuk menjaga dan memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Ia mengatakan bauran kebijakan sudah mulai dilakukan sejak 2019 lalu. Demi menjaga ketahanan ekonomi dalam negeri, BI sudah menurunkan suku bunga acuan sebanyak empat kali sejak Juli 2029 lalu.

"Untuk injeksi menambah likuiditas perbankan, selain ekspansi moneter, BI juga sudah menambah likuiditas perbankan sekitar Rp53 triliun," katanya.

"Untuk mendorong permintaan kredit BI juga menambah keringanan untuk uang muka kredit properti," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini