Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Teknologi Buatan Google Mampu Deteksi Kanker Payudara


Peneliti di Amerika Serikat (AS) dan Inggris menemukan bahwa sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence) milik Google terbukti memiliki kemampuan sama baik dengan ahli radiologi untuk mengenali kanker payudara.

Dikutip dari Antara, perusahaan induk Google, Alphabet Inc mengembangkan DeepMind AI yang sejak September lalu digabung dengan Google Health, dan menghasilkan kemampuan untuk mendeteksi dini kanker payudara.

Tim peneliti yang berasal dari Imperial College London dan National Health Service melatih sistem buatan Google tersebut untuk mengidentifikasi sel kanker melalui puluhan ribu mammogram.


Hasil pindaian DeepMind AI dari Google kemudian dibandingkan dengan hasil 25.856 mammogram di Inggris dan 3.097 mammogram di AS. Sistem AI buatan Google, berdasarkan penelitian tersebut memiliki kemampuan yang sama dengan ahli radiologi.
DeepMind mampu mengurangi kesalahan dalam deteksi positif kanker sebesar 5,7 persen untuk data dari AS, sementara dari Inggris sebesar 1,2 persen. Untuk kesalahan dalam mendeteksi kanker payudara negatif, angkanya sebesar 9,4 persen di AS dan 2,7 persen di Inggris.

Perbedaan hasil tersebut juga dipengaruhi metode membaca mammogram. Di AS, tes dilakukan setiap satu atau dua tahun sekali dan hanya satu ahli radiologi yang membaca.

Sementara di Inggris, tes dilakukan tiga tahun sekali dan dibaca oleh dua ahli. Jika ada perbedaan, maka dilakukan ke ahli ketiga.
American Cancer Society menyatakan sebagian perempuan yang melakukan tes dalam jangka waktu 10 tahun diberikan hasil tes yang salah yang menyatakan mereka positif.

Studi tentang AI buatan Google tersebut memiliki keterbatasan,. kebanyakan tes dilakukan menggunakan gambar yang sama dan hasil mammogram dari AS banyak berisi pasien yang dikonfirmasi memiliki kanker payudara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini