Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Airlangga Sebut Virus Corona Buat Goncangan Ekonomi Global


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut wabah virus Corona asal China menjadi ketidakpastian baru bagi perekonomian global. Pasalnya, virus tidak hanya tersebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, namun juga menyebar ke beberapa negara di dunia.

"Yang terbaru adalah Corona di China, tentu ini akan menjadi persoalan baru untuk perekonomian dunia. Ini sebuah ketidakpastian," ucap Airlangga, Selasa (28/1).

Kendati begitu, ia belum bisa memproyeksi seberapa besar dampak virus bagi perekonomian dunia. Namun, yang pasti ini menjadi ketidakpastian baru setelah ekonomi global selama ini mendapat ketidakpastian dari perang dagang Amerika Serikat dan China.

Lebih lanjut, menurutnya, persoalan virus Corona tidak hanya menjadi sentimen bagi perekonomian dunia, namun negara-negara di kawasan regional. Khususnya Asia sebagai kawasan tempat China bernaung dan negara-negara yang sudah positif 'kedapatan' virus tersebut.
"Virus corona ini dampaknya regional dan global, jadi kami lihat saja perkembangannya," ujar mantan menteri perindustrian itu.

Khusus bagi Indonesia, Airlangga melihat dampak awal kekhawatiran virus Corona akan menekan sektor pariwisata. Terlebih, pemerintah sudah mengeluarkan peringatan perjalanan bagi masyarakat dari dan menuju ke China.

Hal ini, sambungnya, akan memberikan tekanan bagi sektor pariwisata nasional. Apalagi, China merupakan salah satu penyumbang wisatawan mancanegara bagi Indonesia.

"Sudah pasti pariwisata dari China akan terganggu, itu yang terutama," katanya.
Sayangnya, Airlangga belum bisa memberi estimasi seberapa besar dampak kekhawatiran penyebaran virus Corona ke sektor wisata dalam negeri saat ini. Begitu pula dengan prospek ke depan.

Virus Corona memiliki indikasi flu berkepanjangan dengan deman tinggi. Virus ini pertama kali diketahui di Wuhan, China pada akhir tahun lalu.

Saat ini, setidaknya sudah ada 82 orang meninggal akibat virus tersebut. Lalu, sekitar 2.700 orang terkena infeksinya.

Virus sendiri tidak hanya bersemayam di Wuhan, namun sudah menyebar ke sejumlah negara. Mulai dari Taiwan, Nepal, Jepang, Korea Selatan, Kamboja, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Kanada, hingga Prancis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini