Boeing berencana
memanggil 27 ribu karyawannya untuk kembali bekerja ke pabrik di Washington,
Amerika Serikat (AS).
Pemanggilan para pekerja akan dilakukan secara bertahap mulai hari ini, Senin
(20/4) hingga akhir pekan nanti.
Presiden dan CEO Boeing Commercial Airplanes Stan Deal menerangkan pemanggilan
kembali dilakukan setelah perseroan memastikan memiliki basis pasokan yang
handal.
"Kami sudah menyediakan peralatan pelindung pribadi dan kami akan
menjalankan semua langkah keamanan untuk melanjutkan pekerjaan penting bagi
pelanggan kami," ujarnya dikutip dari CNN.com,
Senin (20/4).
Pengumuman pemanggilan kembali
karyawan itu bertepatan dengan rencana Presiden AS Donald Trump melonggarkan
pembatasan melalui tiga fase. Trump juga berencana membuka kembali sejumlah
operasional bisnis yang tutup sementara akibat penyebaran virus corona.
Pada 2 April 2020 lalu,
produsen pesawat itu sempat menawarkan program Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
sukarela kepada karyawan. Sebab, perusahaan memprediksi butuh waktu
bertahun-tahun bagi industri penerbangan untuk pulih dari krisis akibat
pandemi virus corona.
CEO Boeing Dave Calhoun dalam memonya kepada karyawan mengatakan paket PHK
sukarela itu disertai gaji dan tunjangan. Ia menuturkan alasan perusahaan
menawarkan program PHK sukarela adalah untuk mengurangi potensi tindakan bagi
tenaga kerja dalam bentuk lainnya.
Awal tahun 2020, produsen pesawat dan jet itu tercatat memiliki 161 ribu
karyawan dan sekitar sepertiga dari mereka diwakili oleh serikat pekerja.
Seperti diketahui, maskapai penerbangan memangkas jadwal mereka 70 persen
hingga 90 persen akibat penurunan permintaan di tengah pandemi.
Awal pekan ini, layanan
pelacakan Circium memperkirakan hampir 14 ribu armada yang terpaksa diparkirkan
oleh maskapai penerbangan di seluruh dunia. Jumlah itu mewakili 63 persen dari
total armada global.
Boeing melaporkan bahwa pelanggan membatalkan pesanan untuk 150 armada pada
Maret dan 41 pesanan pada Februari lalu. Tak hanya itu, maskapai juga menunda
tanggal pengiriman jet yang telah mereka pesan.
Boeing sendiri mengantongi hampir 30 persen dari pendapatannya tahun lalu dari
penjualan ke militer AS.
Saat ini, perusahaan juga tengah menunggu persetujuan dari
bagian Administrasi Penerbangan Federal AS untuk kembali menerbangkan 737 Max.
Beberapa waktu lalu mereka terpaksa melakukan grounded terhadap armadanya jenis
737 Max 8. Sebagaimana diketahui, Boeing 737 Max 8 milik Lion Air dan Ethiopian
Airlines jatuh tak lama usai lepas landas sehingga menewaskan ratusan penumpang
dan kru.
Boeing juga menyatakan akan bersiap untuk melanjutkan produksi 737 Max di
pabrik Washington yang dihentikan pada Januari akibat insiden fatal tersebut.
Komentar
Posting Komentar