Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Rupiah Melemah Tipis ke Rp13.988 per Dolar AS


Nilai tukar rupiah berada di level Rp 13.988 per dolar AS pada Jumat (20/12) pagi. Posisi tersebut melemah 0,03 persen dibandingkan Kamis (19/12) sore yang berada di posisi Rp13.985 per dolar AS.

Pagi hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Won Korea terpantau menguat 0,11 persen, baht Thailand 0,05 persen, dan yen Jepang 0,05 persen.

Selanjutnya, peso Filipina juga menguat 0,03 persen, ringgit Malaysia 0,02 persen, dan lira Turki menguat tipis 0,01 persen.

Pelemahan hanya terjadi pada dolar Hong Kong sebesar 0,06 persen, dan dolar Taiwan 0,01 persen. Sementara dolar Singapura berada di posisi stagnan dan tak bergerak terhadap dolar AS
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris terpantau menguat tipis 0,01 persen, dan dolar Australia menguat 0,07 persen. Pelemahan terjadi pada euro sebesar 0,03 persen, diikuti dolar Kanada yang melemah 0,05 persen terhadap dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah disebabkan oleh sentimen ketidakjelasan kesepakatan dagang antara AS dan China. Ariston melihat kisaran pergerakan rupiah juga mungkin akan tipis.

"Kesepakatan yang belum jelas masih menyebabkan rupiah bergerak tipis. Namun optimisme penandatanganan kesepakatan akan berlangsung di awal Januari 2020 masih menjadi Sentimen utama ke rupiah," kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia, Jumat (20/12).


Ariston mengatakan pada Kamis (19/12) kemarin, Kementerian Perdagangan China memang telah mengonfirmasi pernyataan pejabat AS bahwa teks kesepakatan sudah disetujui bersama dan akan segera ditandatangani. Tapi konfirmasi belum memberikan kejelasan.

Sementara Kabar pemakzulan Presiden Trump kelihatannya tidak berpengaruh ke rupiah karena kemungkinan besar Senat AS yang dikuasai Republik tidak akan mengeluarkan keputusan pemecatan.

Lebih lanjut, Ariston memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.960 hingga Rp14.030 per dolar AS hari ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini