Menjelang Natal dan Tahun Baru,
sejumlah situs dan aplikasi belanja online
terus menawarkan berbagai promo, meski momentum Hari Belanja Online (Harbolnas)
sudah berakhir.
Bagi Anda yang lebih suka melakukan pembelian barang secara online, ada baiknya
memperhatikan sejumlah hal agar aman saat bertransaksi non tunai melalui
smartphone.
Berikut lima tips dan saran dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) agar Anda
bisa bertransaksi online secara aman.
1. Buat PIN yang aman
Pilih Personal Identification Number (PIN) atau kata sandi (password) yang
berbeda-beda untuk setiap rekening atau akun. Idealnya, sebuah PIN harus
terdiri dari angka, tanda baca dan huruf demi keamanan.
Selain itu, pengguna juga harus melakukan pergantian PIN secara berkala dan
dilarang keras memberitahu kepada orang lain.
2.
Cek Status Izin Fintech Melalui Situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Anda mesti memastikan perusahaan teknologi finansial (fintech) memiliki izin
dari lembaga berwenang seperti OJK dan Bank Indonesia (BI). Sebab, masih banyak
fintech yang belum memiliki izin namun sudah beredar luas di masyarakat atau
biasa disebut fintech ilegal.
Berdasarkan situs resmi OJK, setidaknya ada 113 fintech yang telah mengantongi
izin seperti KoinWorks, Kredivo, dan Asetku.
3. Jangan Sembarangan Berbagi Data Pribadi
Anda dilarang untuk berbagi data pribadi seperti PIN, kata sandi (password),
kode OTP (one time password), identitas KTP, dan nama ibu kandung. Sebab,
data-data itu kerap digunakan untuk mengamankan layanan transaksi online.
Jika Anda tanpa sengaja memberikan data tersebut, peretas bisa dengan mudah
masuk ke akun aplikasi online Anda dan menggerus uang yang ada di dalamnya.
Selain itu, hindari mengirimkan data pribadi kepada pihak yang tidak dikenal di
aplikasi percakapan digital WhatsApp (WA).
4. Waspada Saat Mengklik
Tautan
Anda disarankan jangan terburu-buru untuk membuka tautan (link) baik di laman
media sosial maupun surel (email) karena itu bisa menjadi celah melakukan
peretasan. Metode ini biasa disebut phising.
Untuk mengenali domain asli atau tipuan, nama domain asli sebuah alamat situs
itu terletak sebelum domain itu sendiri. Contoh domain adalah .com, .id. dan
.co.id.
Meski begitu, penipu bisa saja terampil dalam membuat alamat tautan penipuan
mereka tampak seperti alamat situs asli. Bagian yang ditebalkan merupakan
alamat asli situs tersebut.
https://wwwamazon.com/
Tautan ini juga mencoba membodohi pengguna dengan menambahkan wwwamazon.com alih-alih
alamat asli di www.amazon.com
www.facebook-security-alerts.com
Tautan ini bukanlah asli laman facebook yang biasanya
menggunakan www.facebook.com/security. Tanda strip (-) biasanya merupakan
kesatuan nama tautan. Sehingga jika Anda menemukan tautan yang mirip dengan
situs yang anda kenal namun menggunakan strip, maka berhati-hatilah.
Jika ditemukan phising dan insiden siber lainnya, Anda dapat melaporkan ke
Layanan Aduan Siber melalui email bantuan70@bssn.go.id atau polisi
jika diperlukan.
5. Perbarui Perangkat Lubak Ponsel dan Laptop
Jangan lupa untuk selalu memperbarui software laptop atau smartphone yang Anda
miliki untuk meningkatkan keamanan di gawai.
Komentar
Posting Komentar