Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Harga Minyak Melorot Akibat Lonjakan Pasokan di AS


Harga minyak mentah dunia melemah pada perdagangan Rabu (11/12). Pasar dikejutkan oleh kenaikan pasokan di Amerika Serikat (AS).

Mengutip Antara, harga minyak berjangka Brent melemah sebesar US$0,62 per barel ke level US$63,72 per barel. Kemudian, harga minyak WTI terkoreksi US$0,48 per barel menjadi US$58,76 per barel.

Badan Informasi Energi AS (EIA) mencatat persediaan minyak mentah AS naik 822 ribu barel pekan lalu. Realisasi itu berbanding terbalik dengan ekspektasi analis yang justru turun sebesar 2,8 juta barel.

Sementara, jumlah pasokan bensin AS meningkat 5,4 juta barel. Ini mencakup minyak diesel dan minyak pemanas yang naik 4,1 juta barel, di mana peningkatan keduanya dua kali lipat lebih besar dari ekspektasi analis.
Di sisi lain, tingkat pemanfaatan kilang turun 1,3 poin menjadi menjadi 90,6 persen dari total kapasitas. Kemudian, konsumsi bensin motor juga turun menjadi 8,8 juta barel per hari (bph).

Analis Energi Senior di Price Futures Group Phil Flynn menyatakan badai musim dingin yang membawa salju besar di beberapa negara bagian AS pekan lalu berdampak negatif pada permintaan bensin domestik. Situasi ini juga akhirnya membuat persediaan justru meningkat.

"Mobil-mobil orang diparkir dan Anda melihat penurunan besar dalam permintaan (bahan bakar). Tetapi kami tidak melihat ini sebagai tren, kami melihatnya sementara," kata Flynn, dikutip Kamis (12/12).

Sementara itu, Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) optimistis permintaan minyak akan lebih banyak pada tahun depan. Kelompok itu memperkirakan permintaan minyak mentahnya rata-rata 29,58 juta barel per hari tahun depan.
Dengan demikian, OPEC berharap harga minyak mentah dunia pada 2020 akan bergerak lebih positif dibandingkan tahun ini. Maklum, harga komoditas itu bergerak fluktuatif akibat perlambatan ekonomi global tahun ini.

Pada perdagangan sebelumnya, Selasa (10/12), harga minyak berjangka Brent tercatat naik tipis sebesar US$0,09 per barel ke level US$64,34 per barel. Lalu, harga minyak WTI menguat US$0,22 per barel menjadi US$59,24 per barel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini