Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Batu Sandungan Sundar Pichai, CEO Baru Alphabet-Google


Sundar Pichai telah didapuk menjadi pimpinan Google dan Alphabet sekaligus. Ia menggantikan posisi pendiri Google Larry Page dan Sergrey Brin.

Pichai di kota Chennai, India selatan. Sebelumnya, Pichai belajar teknik di Institut Teknologi India (IIT) di Kharagpur sebelum terbang berkarir ke Amerika Serikat.

Setelah meninggalkan India, ia memperoleh gelar dalam bidang teknik dan ilmu material di Stanford University dan master dalam administrasi bisnis di Wharton School di University of Pennsylvania.

"Dia sangat cerdas, sangat cakap, tampaknya sangat rendah hati dan pemarah," kata Bob O'Donnell, kepala analis di Technalysis Research.
"Saya pikir dia adalah kekuatan yang menenangkan secara keseluruhan, tetapi dia harus mengatasi beberapa masalah ini," jelasnya seperti dilansir AFP.

Pichai dikenal kerap mengenakan sepatu kets Lanvin dan berbusana santai, ia mesti menghadapi berbagai tekanan dari pemerintah di berbagai negara terkait tuduhan monopoli. Washington, Brussel, dan beberapa negara lain terus meningkatkan pengawasan mereka terhadap Google.

Sebab, Google saat ini merupakan mesin pencari internet dominan. Selain Google, perusahaan ini juga mengembangkan sistem operasi ponsel Android yang paling banyak digunakan di dunia.

Alphabet juga tengah berada di pusaran polemik soal mengendalikan ujaran kebencian dan konten ekstrimis yang tersebar di platfomnya. Perusahaan itu pun mesti berurusan dengan masalah privasi anak-anak di layanan video YouTube.
Belakangan, sebagian karyawan Google juga telah melakukan serangkaian aksi protes. Mereka menentang lemahnya tindakan Google atas kasus pelecehan seksual yang dituduh dilakukan oleh para eksekutif Google. Mereka juga mempermasalahkan transaksi Google dengan militer AS dan otoritas keamanan perbatasan.

Perusahaan itu juga mendapat kecaman ketika tidak mengambil tawaran kontrak cloud computing besar-besaran dari militer AS. Aksi Google ini menuai kritik sebagai langkah yang tidak patriotik. Pichai sepertinya berhasil meredakan ketegangan setelah melakukan kunjungan dengan Presiden Donald Trump.

Desember lalu, Pichai pun tampak tetap tenang saat bersaksi di Kongres saat dia menangkis anggota parlemen AS atas keluhan bias politik dan pengumpulan data yang mengganggu.

"Kami membangun produk kami dengan cara yang netral," kata Pichai dalam satu perbincangan.



Pichai (47) dianggap memiliki pengaruh yang stabil untuk mengatasi berbagai serangan pada perusahaan.

"Temperamennya tampak sangat tenang dan terukur, tetapi saya tidak berpikir hal itu yang menjadi alasan dia mendapatkan posisi teratas," kata Avi Greengart, dari konsultan riset Techsponential.

Analis memperkirakan Pichai akan menitikberatkan bisnis Google pada pengembangan perangkat keras. Sebab, dalam beberapa waktu belakangan ia sudah membantu mengembangkan bisnis divisi perangkat keras seperti Google Home. Dengan demikian, perusahaan itu bisa mengurangi ketergantungan pemasukan dari iklan online.

Patrick Moorhead dari Moor Insights & Strategy menilai Pichai mesti mampu menyelesaikan tuntutan perlindungan privasi yang selama ini menjadi model bisnis perusahaan itu.
Profil Pichai memang tak terlalu mentereng selama ini. Sehingga membuat pria ini kerap tak tertangkap sorotan publik. Pria penggemar sepak bola dan kriket ini menikah dengan seorang sesama siswa IIT, Anjali Pichai, dan memiliki dua anak.

Nama Pichai menambah panjang daftar CEO kelahiran India di perusahaan global besar. Sebelumnya ada Satya Nadella yang menjadi bos Microsoft, Rajeev Suri dari Nokia, Shantanu Narayen dari Adobe dan Indra Nooyi yang tahun lalu telah menanggalkan jabatannya di PepsiCo.

Manu Kumar Jain, wakil presiden kelahiran perusahaan teknologi Cina Xiaomi, kelahiran India, pun menyambut baik berita itu.

Miliarder India, Anand Mahindra, yang kerajaan bisnisnya merentang mulai dari mobil hingga real estat, juga mengucapkan selamat kepada Pichai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini