Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Virus Corona dan Laporan Keuangan Tekan IHSG Hari Ini


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan Senin (3/2). Bursa saham masih akan dibayangi kekhawatiran penyebaran Virus Corona. Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan mengatakan tren pelemahan masih akan berlanjut, namun tren pelemahan diperkirakan akan mulai terbatas.

Dia menyatakan, secara teknikal candlestick membentuk long black body, indikator MACD melebar dan menunjukkan distribusi.

"Stochastic melebar dan bergerak di level oversold mengindikasikan tren pelemahan masih akan berlanjut," ujar Lanjar dalam riset Senin (3/2).

Ia memperkirakan indeks saham akan melaju di rentang support 5.843-5.892 dan resistance 6.034-6.127.
Sementara, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memprediksi hal senada. Menurut dia, Virus Corona dan aksi tunggu laporan keuangan perusahaan kuartal ke-4 akan menjadi katalis pelemahan.

"Indikator stochastic bergerak jenuh dengan pelemahan yang signifikan mengirim momentum RSI, potensi pelemahan IHSG masih memiliki skenario negatif lanjutan," jelasnya.

Ia memprediksi IHSG akan bergerak di level support 5.900 dan resistance 6.070.
IHSG ditutup anjlok pada perdagangan Jumat (31/1). Indeks saham ditutup di level 5.940 turun 117,54 poin atau 1,94 persen.

Sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak memerah. Indeks Dow Jones merosot 2,09 persen ke level 28.256, S&P 500 melemah
1,77 persen ke level 3.225, dan Nasdaq Composite terjun 1,59 persen menjadi 9.150.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini