Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) dan Jerman (BND)
dilaporkan mengetahui dan memegang seluruh percakapan rahasia sejumlah
pemerintahan negara di dunia melalui perangkat elektronik bersandi buatan
perusahaan Swiss, Crypto International AG.
Perusahaan itu memang khusus membuat perangkat komunikasi bersandi untuk para
pelanggannya.
Dilansir AFP, Rabu (12/2), laporan tersebut
dirilis oleh surat kabar The Washington Post,
stasiun televisi Jerman ZTE dan kantor
berita Swiss, SRF. Mereka menyatakan mengutip
dari dokumen rahasia internal CIA yang menyatakan agen intelijen AS mengatur
operasi tersebut dan diizinkan oleh para petinggi Crypto.
Menurut dokumen tersebut,
Crypto AG menerima bayaran jutaan dolar dengan memberi akses bagi CIA dan BND
untuk mengakses data klien mereka.
"Ini adalah kudeta intelijen abad ini," seperti yang tertulis di
dalam dokumen tersebut.
Crypto AG adalah perusahaan yang memasok perangkat komunikasi bersandi kepada
sekitar 120 negara sejak Perang Dunia II hingga hari ini. Produk mereka
digunakan oleh Iran, India, Pakistan serta sejumlah pemerintah di Amerika
Selatan.
Laporan ketiga media itu juga menyebut CIA diam-diam sebenarnya adalah pemilik
rahasia perusahaan tersebut. Hal itu membuat CIA dan BND bekerja sama untuk
membongkar kode dan membaca pesan sejumlah pemerintahan yang seharusnya
merupakan informasi rahasia.
"Pemerintahan asing membayar AS dan Jerman Barat dengan
baik untuk menyimpan percakapan rahasia mereka yang bisa dilihat oleh minimal
dua (dan kemungkinan lima atau enam) negara lain," demikian isi dokumen
tersebut.
Kesepakatan itu sudah lama dicurigai, tetapi sulit dibuktikan. Padahal, dokumen
tersebut beredar sejak beberapa dasawarsa lalu.
Meski demikian, Rusia dan China yang dianggap pesaing oleh Blok Barat tidak
pernah menggunakan perangkat buatan Crypto AG.
CIA belum memberikan komentar soal laporan tersebut. Namun, Crypto menyatakan
sangat terganggu dengan pemberitaan itu.
"Sangat mengganggu. Kami tidak memiliki hubungan dengan CIA atau BND. Kami
saat ini masih menilai situasi dan akan memberikan komentar setelah mendapat
gambaran utuh," demikian pernyataan resmi Cyrpto.
Cyrpto yang bermarkas di Zug, Swiss, dilaporkan dipisah menjadi dua perusahaan
dua tahun lalu. Satu perusahaan tetap mengurus klien dalam negeri, sedangkan
lainnya merambah bisnis internasional yang diambil alih oleh pemodal asal
Swedia, Andreas Linde.
Komentar
Posting Komentar