Grab-AQUA Ajak Masyarakat Kelola Sampah Plastik
Grab
berkolaborasi dengan Danone-AQUA mengajak masyarakat Indonesia untuk mulai
mengelola sampah melalui layanan terbarunya, GrabExpress Recycle. Upaya
tersebut mengukuhkan komitmen keduanya dalam mendukung program pemerintah untuk
mengurangi sampah plastik di laut hingga 70 persen pada 2025.
Diluncurkan bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari,
layanan baru GrabExpress Recycle bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya pengelolaan sampah bagi kelestarian lingkungan.
Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan melalui GrabExpress
Recycle pengguna Grab dapat dengan mudah mengirimkan sampah bernilai ekonomis,
terutama botol dan gelas plastik ke bank sampah terdekat yang disediakan.
"Kami telah mengambil langkah-langkah penting, dimulai pada 2019, yaitu
dengan menerapkan operasional yang ramah lingkungan dan berperan aktif dalam
upaya-upaya pelestarian lingkungan di bawah payung komitmen #LangkahHijau untuk
layanan transportasi kami serta gerakan pengemasan makanan yang ramah
lingkungan," ucap Ridzki melalui keterangannya, Jakarta, Selasa (25/2).
Ridzki melanjutkan, layanan baru ini tidak hanya untuk masyarakat atau pengguna
Grab saja, namun para mitra pengemudi Grab juga bisa terlibat aktif
berkolaborasi dan berperan sebagai pahlawan lingkungan.
"Para mitra pengemudi Grab bukan sekadar perantara dalam proses manajemen
sampah sirkular ini, tetapi memegang peranan penting di dalamnya,"
ujarnya.
Ciptakan Peluang Ekonomi
Sementara itu, Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh
Sugijanto mengatakan layanan ini tak sekadar pelestarian lingkungan, namun juga
membantu masyarakat untuk menciptakan peluang ekonomi yang lebih besar, inklusi
finansial, dan menyediakan solusi bagi keterbatasan masyarakat sehari-hari.
"Kami akan memastikan semua sampah yang dikumpulkan memiliki siklus hidup
baru. Botol plastik, misalnya, setelah dikumpulkan kemudian diproses untuk
diubah menjadi botol AQUA Life. Melalui layanan GrabExpress Recycle, diharapkan
dapat mendorong perputaran ekonomi sirkular di Indonesia. Dengan demikian,
sampah yang dikelola pun akan memberi nilai tambah ekonomi bagi jutaan
masyarakat Indonesia," ujar Vera.
Diketahui, menurut laporan Indonesian Marine Debris Hotspots yang dirilis Bank
Dunia, sampah yang dihasilkan Indonesia mencapai 175 ribu ton per hari, yang 14
persennya (setara 24.500 ton) merupakan sampah plastik. Kurang lebih 81 persen
sampah di Indonesia tidak dipilah dan belum dikelola dengan baik sehingga sulit
untuk didaur ulang dan hanya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau
terbuang ke laut.
Komentar
Posting Komentar