Andalan Sakti Primaindo Resmi Melantai di Bursa Saham
Perusahaan real estate PT Andalan Sakti Primaindo Tbk
resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui
skema penawaran umum perdana atau IPO. Lewat
aksi itu, perusahaan menawarkan jumlah saham
sebanyak 330 juta atau 48 persen dari modal disetor dan ditempatkan.
Direktur Utama Andalan Sakti Primaindo Suwandi Notopradono mengatakan pencatatan saham merupakan realisasi dari komitmen manajemen untuk go public lewat mekanisme perdagangan di BEI.
"Mulai saat ini Andalan Sakti Primaindo resmi menjadi perusahaan publik dan merupakan emiten ke-14 yang mencatat sahamnya di BEI pada tahun 2020," ujarnya, seperti dilansir Antara, Senin (17/2).
Direktur Utama Andalan Sakti Primaindo Suwandi Notopradono mengatakan pencatatan saham merupakan realisasi dari komitmen manajemen untuk go public lewat mekanisme perdagangan di BEI.
"Mulai saat ini Andalan Sakti Primaindo resmi menjadi perusahaan publik dan merupakan emiten ke-14 yang mencatat sahamnya di BEI pada tahun 2020," ujarnya, seperti dilansir Antara, Senin (17/2).
Perusahaan berkode emiten ASPI tersebut melepas saham dengan harga Rp105 per saham, sehingga meraup dana segar dari IPO mencapai Rp34,65 miliar.
Dana hasil IPO tersebut, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan
digunakan perseroan sekitar 85 persen untuk pinjaman kepada perusahaan anak
sebagai penambahan modal kerja perusahaan anak.
"Sedangkan sisanya sekitar 15 persen akan digunakan perseroan untuk pelunasan utang ke pemegang saham perusahaan," imbuh Suwandi.
Dalam aksi korporasi itu, emiten yang berdiri sejak 2012 itu menunjuk penjamin pelaksana emisi efek, yaitu PT Investindo Nusantara Sekuritas serta tiga perusahaan penjamin emisi efek, yakni PT NH Korindo Sekuritas, PT Panca Global Sekuritas dan PT Valbury Sekuritas Indonesia.
"Sedangkan sisanya sekitar 15 persen akan digunakan perseroan untuk pelunasan utang ke pemegang saham perusahaan," imbuh Suwandi.
Dalam aksi korporasi itu, emiten yang berdiri sejak 2012 itu menunjuk penjamin pelaksana emisi efek, yaitu PT Investindo Nusantara Sekuritas serta tiga perusahaan penjamin emisi efek, yakni PT NH Korindo Sekuritas, PT Panca Global Sekuritas dan PT Valbury Sekuritas Indonesia.
Suwandi menyebut
potensi bisnis perseroan di bidang real estate sangat prospektif, mengingat
pertumbuhan kebutuhan rumah terus meningkat dilatarbelakangi oleh pertumbuhan
penduduk yang meningkat setiap tahun.
Selain itu, harga rumah selalu mengalami kenaikan dan memiliki rumah juga digunakan sebagai sarana investasi.
Pada pencatatan saham perdana, saham ASPI tercatat naik 73 poin atau 69,52 persen menjadi Rp178 per saham.
Selain itu, harga rumah selalu mengalami kenaikan dan memiliki rumah juga digunakan sebagai sarana investasi.
Pada pencatatan saham perdana, saham ASPI tercatat naik 73 poin atau 69,52 persen menjadi Rp178 per saham.
Komentar
Posting Komentar