Rusia Sebut Sukhoi Su-35 Sudah Teruji di Perang Suriah
Duta Besar Rusia di Jakarta Lyudmila
Georgievna Vorobieva, mengklaim jet tempur Sukhoi buatan industri
pertahanan mereka merupakan produk pesawat militer terbaik dan Indonesia tak
akan rugi jika membelinya.
Vorobieva juga menuturkan jet-jet tempur produksi Sukhoi, termasuk jenis Su-35 yang ingin dibeli Indonesia, telah teruji dalam skema perang sungguhan yakni selama operasi militer Rusia berlangsung di Suriah.
Vorobieva juga menuturkan jet-jet tempur produksi Sukhoi, termasuk jenis Su-35 yang ingin dibeli Indonesia, telah teruji dalam skema perang sungguhan yakni selama operasi militer Rusia berlangsung di Suriah.
"Karena (Sukhoi) yang terbaik, itu jawaban paling
mudah. Pesawat Sukhoi 35 mereka sangat canggih dan sudah teruji dalam kondisi
perang nyata di Suriah. Dan nyatanya (Su-35) sangat efisien," kata
Vorobieva di kantornya, Rabu (12/2).
Selain masalah kualitas, Vorobieva menuturkan harga Su-35 bersaing dengan jet-jet sejenis. Menurut dia, produk industri pertahanan Rusia tak perlu diragukan lagi dan bisa dijamin efisiensinya lantaran termasuk salah satu yang terbaik di dunia.
Selain masalah kualitas, Vorobieva menuturkan harga Su-35 bersaing dengan jet-jet sejenis. Menurut dia, produk industri pertahanan Rusia tak perlu diragukan lagi dan bisa dijamin efisiensinya lantaran termasuk salah satu yang terbaik di dunia.
"Dan Indonesia merupakan teman Rusia. Rusia selalu menginginkan teman-temannya memiliki peralatan pertahanan yang canggih. Dan Sukhoi merupakan yang terbaik dalam kategorinya. Sangat mudah," kata Vorobieva.
Dalam jumpa pers hari ini, Vorobieva menuturkan bahwa Rusia tetap optimistis bahwa kontrak pembelian 11 Su-35 dengan Indonesia akan berlanjut meski prosesnya sudah berjalan dua tahun sejak perjanjian pembelian diteken pada awal 2018 lalu.
Ia mengatakan progres pembelian
Sukhoi juga turut dibicarakannya dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto
saat keduanya bertemu kemarin, Selasa (11/2), di Gedung Kemhan Jakarta.
"Masalah pembelian akuisisi Sukhoi juga turut dibahas dalam pertemuan kami. Kami optimistik bahwa kontrak pembelian telah diteken dan semoga ini akan terus berlajan," kata Vorobieva.
"Masalah pembelian akuisisi Sukhoi juga turut dibahas dalam pertemuan kami. Kami optimistik bahwa kontrak pembelian telah diteken dan semoga ini akan terus berlajan," kata Vorobieva.
Namun, Vorobieva masih enggan menuturkan kapan belasan
pesawat senilai Rp16,75 triliun itu akan mulai mengangkasa di Indonesia. Ia
menuturkan RI-Rusia masih harus menyelesaikan sejumlah hal teknis sebelum
pesawat-pesawat perang itu bisa dikirim.
Komentar
Posting Komentar