Pertamina Janji Tak Langsung Naikkan BBM walau Minyak Naik
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati berjanji
perusahaannya tidak akan langsung mengerek harga jual BBM kalau harga minyak
dunia naik. Hal tersebut ia sampaikan untuk membantah tudingan sejumlah
pihak bahwa perusahaannya tak adil dalam penyesuaian harga BBM.
Nicke menyebut ada pihak yang menyebut Pertamina tak adil. Ketika harga minyak dunia, Pertamina dituduh sigap dengan langsung menaikkan harga minyak.
Tapi ketika minyak dunia turun, Pertamina tak langsung menurunkan harga jual BBM .
"Tidak betul juga statement itu. Saya ada di Pertamina ketika harga minyak naik, 3 bulan kami tunggu. Tidak serta merta naik. Kami lihat betul karena formula harga kita itu kan melihatnya 3 bulan ke belakang," ucap Nicke dalam diskusi virtual, Senin (15/6).
Nicke juga menuturkan bahwa Pertamina menaikkan harga jual karena harus tetap mempertahankan operasional kilang minyak dalam negeri dan menjaga keberlangsungan industri hulu migas.
Nicke menyebut ada pihak yang menyebut Pertamina tak adil. Ketika harga minyak dunia, Pertamina dituduh sigap dengan langsung menaikkan harga minyak.
Tapi ketika minyak dunia turun, Pertamina tak langsung menurunkan harga jual BBM .
"Tidak betul juga statement itu. Saya ada di Pertamina ketika harga minyak naik, 3 bulan kami tunggu. Tidak serta merta naik. Kami lihat betul karena formula harga kita itu kan melihatnya 3 bulan ke belakang," ucap Nicke dalam diskusi virtual, Senin (15/6).
Nicke juga menuturkan bahwa Pertamina menaikkan harga jual karena harus tetap mempertahankan operasional kilang minyak dalam negeri dan menjaga keberlangsungan industri hulu migas.
Pasalnya, hal tersebut sudah menjadi amanat negara kepada
Pertamina. Jika hanya mencari untung, Pertamina bisa saja menutup seluruh
kegiatan eksplorasi hulu dan kilang minyak dan mengimpor minyak mentah saat
harga sedang jatuh.
"Faktanya hari ini memang kami menghasilkan produk hulu migas di seluruh operator lebih mahal dibanding yang dihasilkan oleh Amerika. Karena Amerika over supply," terangnya.
Nicke mengakui bahwa harga produksi BBM memang lebih mahal ketimbang impor namun menurutnya hal itu juga diperlukan untuk kemandirian energi ke depan.
"Kita harus melihat jangka panjang tentang ketahanan dan kemandirian energi. Bayangkan kalau kita hanya mengandalkan impor, karena di luar negeri murah. Oke kita andalkan impor nggak usah bikin sendiri, kalau negara itu lock down, tidak mengirimkan BBM-nya, apa yang terjadi?" kata Nicke.
"Faktanya hari ini memang kami menghasilkan produk hulu migas di seluruh operator lebih mahal dibanding yang dihasilkan oleh Amerika. Karena Amerika over supply," terangnya.
Nicke mengakui bahwa harga produksi BBM memang lebih mahal ketimbang impor namun menurutnya hal itu juga diperlukan untuk kemandirian energi ke depan.
"Kita harus melihat jangka panjang tentang ketahanan dan kemandirian energi. Bayangkan kalau kita hanya mengandalkan impor, karena di luar negeri murah. Oke kita andalkan impor nggak usah bikin sendiri, kalau negara itu lock down, tidak mengirimkan BBM-nya, apa yang terjadi?" kata Nicke.
Komentar
Posting Komentar