Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Askrindo Minta Tambahan Modal Rp3 T ke Negara


PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menyatakan pihaknya dapat menjamin 62,2 juta Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam kurun 2020 hingga 2024 mendatang. Namun, Dirut Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, induk holding asuransi dan penjaminan BUMN, Robertus Bilitea mengatakan untuk bisa memberikan penjaminan tersebut, Askrindo perlu mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) Rp3 triliun pada 2020 ini.
"Proyeksi penerima KUR yang dijamin Askrindo 62,2 juta penerima KUR, dari 2020 sampai dengan 2024," ujarnya di Komisi VI DPR, Rabu (24/6).
Robertus juga menuturkan penjaminan KUR oleh Askrindo diproyeksikan meningkat sebesar 17,4 persen dari tahun 2020 hingga 2024. "Dari 192 triliun KUR yang dijamin menjadi Rp325 triliun," imbuhnya.
Dengan PMN yang diberikan pemerintah, lanjut Robertus, Askrindo juga dapat mempertahankan gearing ratio di level aman.
Gearing ratio sendiri merupakan jumlah pinjaman dengan selisih penjumlahan ekuitas dan pinjaman subordinasi dengan penyertaan. Rasio ini bisa meningkat jika perusahaan yang bersangkutan memperoleh pertumbuhan laba.
Sebaliknya, gearing ratio bisa menurun karena perlambatan bisnis pembiayaan. Gearing ratio Askrindo hingga akhir 2020 diperkirakan bakal berada di level 10,9 kali, sementara pada pada 2021 akan berada di posisi 14,1 kali.
"Dengan tambahan PMN Tunai Rp 3 triliun di tahun 2020, maka agar GR produktif tetap di bawah 20 kali. Juga menambah kapasitas penjaminan menjadi Rp60 triliun," terang Robertus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini