Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

HSBC PHK 35 Ribu Karyawan


HSBC melanjutkan rencana pemangkasan jumlah karyawan di tengah pandemi virus corona. Dalam sebuah surat kepada staf, CEO HSBC Noel Quinn mengatakan akan memutuskan hubungan kerja (PHK) dengan 35 ribu karyawan dari rencana 200 ribu selama tiga tahun ke depan.
Menurut Quinn, kinerja bisnis bank yang bermarkas di London tersebut sempat membaik pada awal tahun setelah melambat beberapa tahun sebelumnya. Namun, pandemi virus corona menghantam perbaikan yang dilakukan, sehingga langkah PHK menjadi lebih mendesak.
"Laba kami turun pada kuartal pertama dan hampir semua proyeksi ekonomi menunjukkan masa-masa sulit di masa depan. Langkah dan perubahan yang kami umumkan pada Februari lalu, tidak lebih penting dari hari ini. Kami tidak dapat menghentikan jumlah karyawan yang akan kehilangan pekerjaan," ujarnya,
Kamis (18/6).
Sekadar mengingatkan, pada pengumuman Februari lalu, bank kelas kakap yang sebagian besar bisnisnya terkonsentrasi di Asia Pasifik itu memutuskan menunda rencana PHK. Alasannya, demi melayani pelanggan di tengah pandemi corona.
Namun sekarang, manajemen dipaksa melihat masa depan dan bergerak maju dengan program transformasi dan restrukturisasi organisasi, termasuk upaya memangkas biaya operasional.
"Ketika membuat keputusan tentang redudansi, kami serius mempertimbangkan kondisi setempat. Karenanya, kami berencana mempekerjakan kembali kolega di mana kami bisa," imbuh dia.
Diketahui, laba HSBC anjlok 48 persen dibandingkan kuartal I 2019 lalu menjadi US$3,2 miliar pada periode yang sama tahun ini.
Bisnis HSBC juga di bawah tekanan setelah jajaran eksekutif perusahaan secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap sikap Hong Kong yang menolak UU Keamanan Nasional. Hal itu dikecam oleh pejabat pemerintah AS dan Inggris.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini