Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Juara di Dunia, Ponsel Huawei di RI Berbanding Terbalik


Perusahaan raksasa teknologi dunia yaitu Huawei Techologies mengukuhkan diri sebagai vendor ponsel nomor satu di dunia berdasarkan data pengapalan global yang dikeluarkan oleh perusahaan riset Counterpoint Research untuk April 2020.

Berdasarkan data tersebut, Huawei menyumbangkan 21,4 persen pengiriman smartphone global dan di posisi kedua ditempati Samsung Electronics yang hanya menyumbang 19,1 persen dari total pasar ponsel sebesar 69,37 juta unit pada April 2020, atau turun 41 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Pencapaian Huawei itu berkat aksi solidaritas warga China atas pembatasan AS itu. Penjualan Huawei di kampung halaman terus tumbuh dalam beberapa kuartal belakangan.
Sementara itu, pengapalan Huawei berbanding terbalik buat pasar Huawei di Indonesia. Perusahaan yang digawangi Ren Zhengfei ini tidak masuk ke dalam lima besar vendor ponsel di Tanah Air menurut data pengapalan IDC sepanjang kuartal pertama 2020.

Berdasarkan data IDC, untuk pertama kalinya Vivo bertengger di urutan puncak pada periode itu. Keberhasilan vendor ponsel China ini disebabkan oleh perusahaan yang cenderung fokus pada kegiatan pemasaran dan berbagai kegiatan promosi untuk lini ponsel kelas low-end dan midrange.

Lalu di posisi kedua ada Oppo, tahun ini perusahaan tengah gencar meluncurkan perangkat seri A mereka yang dianggap IDC sebagai penggerak volume pengiriman unit ponsel.
Selanjutnya ada Samsung, vendor ponsel asal Korea Selatan ini tetap menjadi merek ternama di Indonesia tetapi IDC mencatat ada pengiriman produk yang berkurang karena ada gangguan pada pasokan.

Sementara Xiaomi menurut IDC terus mengembangkan fanbase yang kuat dan memiliki beragam model ponsel yang terjangkau.

Sedangkan Data IDC Indonesia menunjukkan bahwa pengiriman smartphone pada kuartal pertama 2020 turun 7,3 persen secara year-on-year (dari tahun ke tahun/YoY) dan 24,1 persen secara quarter over quarter (dari kuartal ke kuartal/QoQ).

Sementara sampai dengan kuartal pertama ini, ada 7,5 juta unit ponsel yang dikirim ke Indonesia.

Berkaca pada di atas, menurut Tracker Ponsel Triwulan IDC, angka tersebut menunjukkan rekor terendah baru dalam dua tahun terakhir yang disebabkan oleh pandemi virus corona SARS-Cov-2 (Covid-19).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini