Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Penerima BLT Dana Desa Diprediksi Meleset 4,5 Juta Keluarga


Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memproyeksi penyaluran bansos tunai (BLT) dana desa hanya sebesar 64 persen dari target 12,34 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Artinya, penerima BLT dana desa diprediksi hanya 7,84 juta KPM.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar penyaluran BLT dana desa tak setinggi target awal. Pasalnya, bansos ini hanya digunakan untuk melengkapi jenis bantuan lainnya yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak virus corona.
"Dalam pelaksanaan menurun karena memang kebanyakan BLT dana desa digunakan sebagai pengisi rongga-rongga yang kosong, yakni ketika bansos tunai tidak dapat, program keluarga harapan (PKH) tidak dapat, bantuan pangan non tunai (BPNT) tidak dapat, baru diisi BLT dana desa," kata Abdul dalam video conference, Rabu (17/6).
Namun, ia menilai penyaluran bansos dalam bentuk PKH, BPNT, hingga bansos tunai sudah tepat. Dengan demikian, hanya sedikit masyarakat yang perlu dibantu dengan BLT dana desa.

"Bahasanya, kami kehabisan sasaran. Ini dibuktikan dengan simulasi dari 12,34 juta calon penerima manfaat, fakta lapangan hari ini sudah 6,88 juta orang menerima manfaat atau sekitar 58 persen dari target," imbuh Abdul.
Kendati proyeksi penerima BLT dana desa tak sesuai target, tapi pemerintah tetap memperpanjang penyaluran bansos tersebut pada Juli-September 2020. Namun, nilai bantuannya turun dari Rp600 ribu menjadi Rp300 ribu per KPM.
"Sudah keluar aturannya tentang perpanjangan penyaluran BLT dana desa dari Juli sampai September 2020 sebesar Rp300 ribu per keluarga," jelasnya.
Sebagai informasi, pemerintah mengestimasikan anggaran dana desa yang digunakan untuk menyalurkan BLT sebesar Rp22,22 triliun pada tahun ini. Dana itu diprediksi cukup untuk memberikan BLT kepada 12,34 juta KPM.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini