PT Vale Indonesia Tbk (Vale)
mengaku masih menanti arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait prosedur
kewajiban divestasi 20 persen saham
perusahaan pada tahun ini. Pasalnya, perusahaan ingin melakukan divestasi
sesuai ketentuan yang berlaku.
Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba), perusahaan wajib
mendivestasikan 40 persen sahamnya secara bertahap. Mengacu pada amandemen
kontrak karya pada 2014 lalu, emiten berkode INCO ini telah menjual 20 persen
sahamnya lebih dulu pada tahun 1990-an melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada
Desember 2018 lalu, perusahaan telah mengirimkan surat pemberitahuan rencana
divestasi kepada Kementerian ESDM.
"Kami masih menunggu. Di
sana (Kementerian ESDM) mungkin masih mencari pemahaman yang sama (terkait
prosedur). Masih ada perbedaan interpretasi di (Direktorat Jendera) Minerba
Kementerian ESDM," ujar Direktur Utama Vale Nico Kanter usai menghadiri
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2019 di Jakarta, Selasa (2/4).
Nico mengungkapkan opsi pelepasan saham secara business
to business (b2b) masih terbuka, terutama dengan holding perusahaan
tambang pelat merah PT Indonesia Asahan Aluminium Tbk. Kendati demikian,
pelepasan saham ke perusahaan tambang swasta bisa terjadi jika pemerintah
mengizinkan.
"Perusahaan swasta banyak (yang berminat)," ujarnya.
Terkait bisnis, saat ini, perusahaan dalam proses
merampungkan negosiasi komersial dengan calon mitra untuk mengembangkan proyek
pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di Bahodopi,
Sulawesi Tengah dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Perusahaan berharap bisa
mengantongi kesepakatan prinsip dengan mitra yang ditentukan pada kuartal II
2019.
"Di Pomalaa dengan perusahaan Jepang Sumitomo Metal Mining Co Ltd. Yang di
Bahodopi mengerucut dengan dua mitra dari China," ujarnya.
Mengingat belanja modal perusahaan tahun ini membengkak hampir dua kali lipat
dari US$83 juta menjadi US$165 juta, perusahaan tidak membagikan dividen atas
laba yang diraup tahun lalu. Sebagai catatan, tahun lalu, perusahaan mencetak
laba bersih komprehensif sebesar US$64,36 juta atau membaik dari kinerja tahun
sebelumnya US$15,22 juta.
Komentar
Posting Komentar