Pesawat
terbang terbesar di dunia diterbangkan untuk pertama kalinya
dari California, Amerika Serikat, pada Sabtu (13/4) pagi waktu setempat.
Pesawat itu diterbangkan setelah bertahun-tahun pengembangan di gurun utara Los
Angeles, Amerika Serikat.
Stratolaunch Systems, perusahaan yang didirikan pada 2011 oleh co-founder Microsoft, Paul Allen,
melakukan uji terbang pertama dari pesawat dengan sayap seukuran lapangan sepak
bola itu.
"Akhirnya kami melakukannya. Ini adalah momen emosional menyaksikan
'burung' ini terbang," ujar CEO Stratolaunch Systems, Jean Floyd, melansir
CNN.
Sayang, Allen tak berkesempatan hadir dalam momen bersejarah ini. Allen
meninggal akibat kanker limfoma yang dideritanya pada Oktober 2018 lalu.
"Saya telah membayangkan
momen ini selama bertahun-tahun. Namun, saya tidak membayangkan menyaksikan
momen ini tanpa Allen," kata Floyd menambahkan.
Pesawat Stratolaunch dirancang untuk meluncurkan satelit ke orbit Bumi yang
rendah. Selain itu, pesawat raksasa ini juga menawarkan biaya yang lebih
ekonomis untuk mencapai luar angkasa bagi pihak militer, perusahaan swasta, dan
NASA.
Belum diketahui biaya yang dibutuhkan untuk membangun pesawat ini.
Pilot uji coba, Evan Thomas, menerbangkan pesawat dengan kecepatan 278 km/jam.
Setelah terbang setinggi 15 ribu kaki atau kurang lebih 4.500 meter selama 150
menit, Thomas kembali dan mendarat dengan selamat.
"Pesawat ini terbang seperti yang saya perkirakan. Secara keseluruhan
sangat fantastis," ucap Thomas.
Burung besi raksasa dengan dua badan pesawat tersebut memiliki lebar sayap 117
meter. Bagian ekor ke mulut pesawat memiliki panjang 72 meter dan berat sekitar
226 ribu kilogram.
Pesawat hadir dengan satu kokpit di masing-masing badan
pesawat. Namun, hanya satu kokpit yang berfungsi untuk menerbangkan pesawat.
Fotografer NASASpaceFlight.com, Jack Beyer mengatakan, tidak ada yang
menandingi kebesaran pesawat tersebut.
"Ini pesawat paling besar di dunia. Ini sangat besar, sampai sekilas
terlihat tidak mampu untuk terbang," kata Beyer.
Banyak orang, lanjut Beyer, tertarik pada penerbangan pertama pesawat terbesar
di dunia ini. "Mereka ingin melihat masa depan," tambahnya.
Komentar
Posting Komentar