Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Boeing Targetkan Operasikan Kembali 737 MAX Pertengahan Juli


Perusahaan Boeing dilaporkan menargetkan operasional kembali pesawat jenis 737 MAX mereka pada pertengahan Juli mendatang.

Dua sumber anonim mengatakan kepada Reuters bahwa target ini disampaikan langsung oleh Boeing kepada sejumlah maskapai yang terpaksa menghentikan penerbangan dengan jenis pesawat tersebut.
Boeing 737 MAX dilarang beroperasi setelah mengalami dua kecelakaan mematikan dalam kurun waktu lima bulan, terakhir pada Februari lalu.

Sejak saat itu, FAA meminta Boeing memperbarui perangkat lunak dalam pesawat 737 MAX 8 yang diduga berpengaruh besar pada kedua kecelakaan tersebut.


Kini, Boeing berharap bisa mendapatkan izin terbang dari FAA paling lambat pada pekan ketiga Mei sehingga pesawat itu dapat beroperasi di pertengahan Juli.
Pekan lalu, Boeing mengklaim sudah berhasil menguji coba perangkat lunak baru pesawat 737 MAX.

Banyak maskapai di seluruh penjuru dunia berharap Boeing segera menyelesaikan pembaruan perangkat lunak ini karena ribuan penerbangan terpaksa dibatalkan akibat dua kecelakaan yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX 8 tersebut.


Kecelakaan terbaru terjadi di pada Minggu (10/3), ketika pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa, menewaskan 157 orang di dalamnya.

Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya Oktober 2018, pesawat jenis sama yang digunakan dalam penerbangan Lion Air JT610 jatuh di Laut Jawa dan menewaskan 189 penumpang dan awak yang dibawa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini