Pandemi
virus corona Covid-19 membuat
penggunaan
aplikasi konferensi video seperti Zoom hingga
Google Hangouts Meet semakin meningkat, khususnya selam kebijakan Work From
Home (WFH). Uniknya, sentuhan manusia masih ada meski teknologi sudah membuat
pertemuan di dunia nyata berubah menjadi di dunia virtual.
Faktanya banyak orang yang melambaikan tangan ketika mengakhiri sebuah
panggilan video, baik itu melalui WebEx, Zoom, Google Hangouts Meet
hingga CloudX.
Para ahli memiliki beberapa penjelasan terkait perilaku tersebut. Ketika
panggilan video menjadi cara komunikasi standar selama pandemi, orang-orang
menyesuaikan dan beradaptasi menghadapinya. Proses adaptasi ini bertambah
ketika ditambah mereka mendambakan lebih banyak koneksi manusia.
"Sentuhan pribadi ini hilang. Kita lapar akan interaksi manusia itu,
keramahan itu, jadi kami mulai melakukan hal-hal seperti melambaikan tangan
untuk mengucapkan selamat tinggal. Rasanya sedikit lebih baik daripada hanya
mengklik," kata Laura Dudley, profesor klinis rekanan di Northeastern
University dan pakar analisis perilaku dan bahasa tubuh.
Secara pribadi, ada isyarat sosial yang halus seperti menutup buku catatan,
memeriksa jam tangan Anda, meletakkan barang-barang di dalam tas atau
bersiap-siap untuk berdiri, yang menunjukkan interaksi sedang mereda atau rapat
lebih baik diselesaikan.
Tetapi isyarat tersebut tak dapat diintrepretasikan dalam panggilan video.
Jadi para ahli mengatakan orang-orang mencoba perilaku baru yang lebih sesuai
dengan komunikasi virtual, seperti melambaikan tangan dan tersenyum, bahkan
dalam lingkungan profesional.
"Melakukan isyarat penutupan interaksi sosial di komputer Anda jauh
lebih ambigu daripada berdiri, berjalan keluar ruangan, atau melakukan isyarat
lain untuk penghentian pertemuan secara langsung," kata Melanie Brewster,
associate profesor psikologi konseling di Universitas Columbia.
Dilansir dari CNN, melambaikan tangan juga merupakan cara untuk membuat
akhir pertemuan menjadi kurang canggung dan tak tiba-tiba mengakhiri pertemuan.
"Dengan panggilan video, begitu kamu pergi, kamu pergi, tiba-tiba.
Ketika kamu melihat semua orang melambaikan tangan, kamu tahu bahwa semua orang
siap untuk panggilan ini berakhir dan
kamu tidak akan tiba-tiba mengakhiri interaksi dengan orang lain," kata
Gretchen McCulloch, ahli bahasa internet dan penulis.
Profesor emeritus psikologi dan rekan penulis buku 'The Distracted Mind,
Larry Rosen mengatakan itu merupakan bagian penting dari komunikasi.
"Lambaian tangan hanya mengatakan kita sudah selesai. Naluri kita
adalah kita harus menutup dan menyelesaikan perulangan itu. Secara pribadi,
kita dapat menutupnya dengan kata-kata kita, tetapi itu tidak berhasil dalam
pertemuan besar di Zoom," kata Rosen.
Gerakan itu adalah kemunduran terhadap dasar-dasar bahasa, karena
melambaikan tangan adalah salah satu elemen bahasa pertama yang dipelajari
manusia saat masih bayi.
Rosen mengatakan lambaian tangan itu lebih mudah daripada semua orang
mencoba mengucapkan selamat tinggal secara berbarengan dan berbicara satu sama
lain.
"Kita harus beradaptasi. Hal yang paling mudah bagi kita adalah
melambaikan tangan. Itu hanya hal yang wajar. Bagaimana kamu mengucapkan
selamat tinggal? Kamu melambaikan tangan," kata Rosen.
Dilansir dari Techrepublic, lambaian tangan pada akhir panggilan
memiliki hubungannya dengan kebutuhan orang untuk mengikuti norma sosial.
Pekerja sosial berlisensi dan penasihat penyesuaian sekolah, di Maynard
Public Schools, Mindy Skura mengatakan lambaian tangan digunakan karena lebih
sulit diprediksi dari jarak jauh ketika seseorang akan berbicara.
"Itu menggantikan jabat tangan. Ketika Anda berada di depan
layar, itu lebih dipaksakan dan kaku dan saya pikir kita mencoba untuk
mengimbangi sehingga hampir berlebihan dengan gerakan nonverbal," kata
Mindy.
Komentar
Posting Komentar