Ahli Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman
mengatakan belum ada bukti yang menunjukkan bahwa
virus Flu Babi
G4 menular antar manusia. Namun flu babi G4 kata Dicky punya
potensi menjadi wabah atau
pandemi baru di
China
karena sudah terbukti virus ini dapat menular dari babi ke manusia.
"Syarat potensi besar untuk terjadinya pandemi yaitu adanya potensi
penularan antar manusia, namun belum terbukti ada penularan dari manusia ke
manusia," ujarnya saat dihubungi
Kamis (2/7).
Setidaknya ada 20 persen peternak babi di China yang terpapar virus hasil
strain H1N1 ini kata Dicky.
Bedanya dengan virus corona SARS-CoV-2 (Covid-19), sudah ditemukan obat
untuk H1N1 yaitu Tamiflu dan Qxivir yang dinilai efektif untuk menyembuhkan
penderita.
Menyoal G4 bisa menjadi potensi pandemi baru, Dicky mengakui bahwa virus ini
di China dapat menyebar dengan cepat namun dengan kontrol ketat terhadap babi,
ia harapkan bisa terkendali.
Selain itu dalam satu waktu muncul dua pandemi menurut Dicky secara teori
bisa saja terjadi. Maka ia menekankan untuk semua negara di dunia mesti paham bahwa
banyak ancaman penyakit yang berpotensi jadi pandemi.
"Strain H1N1 flu yang ditemukan di China ini memang punya potensi
menyebar cepat. Namun dengan kontrol ketat penyakit hewan ini diharapkan bisa
terkendali," imbuhnya.
"Bahwa dalam suatu periode dapat terjadi dua pandemi, secara teori bisa
saja. Itu sebabnya semua negara di dunia harus sangat faham bahwa ancaman
beragam pandemi sangat banyak dan kita harus bersiap sejak sekarang,"
sambung Dicky.
Virus G4 berikatan dengan reseptor tipe manusia, menghasilkan virus
keturunan yang jauh lebih tinggi dalam sel epitel saluran napas manusia, dan
menunjukkan infektivitas yang efisien dan transmisi aerosol dalam pita ferret.
Selain itu, reaktivitas silang antigenik yang rendah dari jenis vaksin
influenza manusia dengan virus EA H1N1 reassortant menunjukkan bahwa kekebalan
populasi yang sudah ada sebelumnya tidak memberikan perlindungan terhadap virus
G4.
Berdasarkan klasifikasi garis keturunan, enam genotipe G1-G6 ditemukan pada
virus EA H1N1 dari 2011 hingga 2018.
Virus dengan delapan gen dari garis keturunan "murni" EA H1N1
ditetapkan sebagai G1. Virus G1 sebagian besar beredar di Cina selatan dan
utara 2011-2013.
Namun, prototipe virus EA H1N1 sebagian besar telah menghilang sejak 2014.
G4 juga diketahui merupakan reassortant rangkap tiga, kecuali gen M-nya
diturunkan dari garis keturunan pdm/09. Virus G4 telah menunjukkan peningkatan
tajam sejak 2016 dan merupakan genotipe dominan dalam sirkulasi pada babi yang
terdeteksi di 10 provinsi di China.
Komentar
Posting Komentar