Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Epidemiolog Respons Flu Babi G4 Bisa Menular Antar Manusia


Ahli Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan belum ada bukti yang menunjukkan bahwa virus Flu Babi G4 menular antar manusia. Namun flu babi G4 kata Dicky punya potensi menjadi wabah atau pandemi baru di China karena sudah terbukti virus ini dapat menular dari babi ke manusia.
"Syarat potensi besar untuk terjadinya pandemi yaitu adanya potensi penularan antar manusia, namun belum terbukti ada penularan dari manusia ke manusia," ujarnya saat dihubungi
Kamis (2/7).
Setidaknya ada 20 persen peternak babi di China yang terpapar virus hasil strain H1N1 ini kata Dicky.

Bedanya dengan virus corona SARS-CoV-2 (Covid-19), sudah ditemukan obat untuk H1N1 yaitu Tamiflu dan Qxivir yang dinilai efektif untuk menyembuhkan penderita.
Menyoal G4 bisa menjadi potensi pandemi baru, Dicky mengakui bahwa virus ini di China dapat menyebar dengan cepat namun dengan kontrol ketat terhadap babi, ia harapkan bisa terkendali.
Selain itu dalam satu waktu muncul dua pandemi menurut Dicky secara teori bisa saja terjadi. Maka ia menekankan untuk semua negara di dunia mesti paham bahwa banyak ancaman penyakit yang berpotensi jadi pandemi.
"Strain H1N1 flu yang ditemukan di China ini memang punya potensi menyebar cepat. Namun dengan kontrol ketat penyakit hewan ini diharapkan bisa terkendali," imbuhnya.
"Bahwa dalam suatu periode dapat terjadi dua pandemi, secara teori bisa saja. Itu sebabnya semua negara di dunia harus sangat faham bahwa ancaman beragam pandemi sangat banyak dan kita harus bersiap sejak sekarang," sambung Dicky.
Virus G4 berikatan dengan reseptor tipe manusia, menghasilkan virus keturunan yang jauh lebih tinggi dalam sel epitel saluran napas manusia, dan menunjukkan infektivitas yang efisien dan transmisi aerosol dalam pita ferret.
Selain itu, reaktivitas silang antigenik yang rendah dari jenis vaksin influenza manusia dengan virus EA H1N1 reassortant menunjukkan bahwa kekebalan populasi yang sudah ada sebelumnya tidak memberikan perlindungan terhadap virus G4.
Berdasarkan klasifikasi garis keturunan, enam genotipe G1-G6 ditemukan pada virus EA H1N1 dari 2011 hingga 2018.
Virus dengan delapan gen dari garis keturunan "murni" EA H1N1 ditetapkan sebagai G1. Virus G1 sebagian besar beredar di Cina selatan dan utara 2011-2013.
Namun, prototipe virus EA H1N1 sebagian besar telah menghilang sejak 2014.
G4 juga diketahui merupakan reassortant rangkap tiga, kecuali gen M-nya diturunkan dari garis keturunan pdm/09. Virus G4 telah menunjukkan peningkatan tajam sejak 2016 dan merupakan genotipe dominan dalam sirkulasi pada babi yang terdeteksi di 10 provinsi di China.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini