NASA Sebut Bahan Tambang di Bulan Melimpah
Tim ilmuwan NASA menyatakan logam tambang di
permukaan Bulan lebih melimpah dari yang
diperkirakan sebelumnya.
Hal ini merupakan temuan para peneliti setelah mereka mendeteksi permukaan
Bulan. Instrumen Mini-RF di pengorbit NASA menemukan bahwa semakin besar kawah
yang ada di Bulan, semakin besar kemungkinan material tambang yang terkandung
di dalamnya.
Hal ini terdeteksi dari transmisi medan listrik atau yang dikenal sebagai
"konstanta dielektrik." Para ilmuwan menemukan hubungan langsung
antara konstanta itu dan konsentrasi mineral logam.
Diperkirakan konstanta ini terkait dengan kandungan besi dan titanium
oksida. Konstanta itu tidak berubah untuk kawah dengan lebar antara tiga dan 12
mil.
Alat Miniature Radio Frequency (Mini-RF) yang mendeteksi permukaan Bulan ini
dilekatkan pada pesawat ruang angkasa Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) NASA.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Earth and Planetary Science Letters,
para ilmuwan berkata meteor mengeluarkan logam dari dalam saat mereka
menghantam permukaan bulan, membentuk kawah dalam proses tersebut. Itu berarti
akan ada logam dalam jumlah sangat besar yang tersimpan dalam Bulan.
Faktanya juga, semakin rendah kita menggali maka semakin banyak besi dan
titanium oksida yang kita temukan.
"Bayangkan mengambil tumpukan logam lima kali lebih besar dari Pulau
Besar Hawaii dan menguburnya di bawah tanah," kata Peter B. James, penulis
makalah itu.
Dalam laman resmi NASA, para peneliti menggunakan Mini-RF dalam
mengukur sifat listrik di dalam tanah bulan yang menumpuk di dasar kawah di
belahan utara Bulan.
Sifat listrik itu dikenal sebagai konstanta dielektrik, angka yang
membandingkan kemampuan relatif suatu material dan kekosongan ruang untuk
mentransmisikan medan listrik, dan dapat membantu menemukan es yang bersembunyi
di bayang-bayang kawah.
Untuk kawah yang lebarnya sekitar 1 hingga 3 mil (2 hingga 5 kilometer),
konstanta dielektrik material terus meningkat ketika kawah tumbuh lebih besar.
Namun, untuk kawah dengan lebar 3 hingga 12 mil (5 hingga 20 kilometer),
sifatnya tetap konstan.
Perbandingan gambar Mini-RF dengan peta oksida logam dari LRO Wide-Angle Camera
pesawat ruang angkasa Lunar Prospector NASA juga menemukan bagian bawah kawah
Bulan kaya dengan logam, serta menunjukkan lebih banyak besi dan titanium
oksida.
Komentar
Posting Komentar