Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Tampak pada Juli di RI, Komet Neowise Kembali Tahun 8786


Komet Neowise (Near Earth Object Wide-Infrared Survey Explorer) disebut para pengamat akan terlihat beberapa kali sepanjang Juli 2020.
Fenomena komet Neowise sangat langka. Sebab penduduk bumi diprediksi akan kembali melihat Neowise sekitar tahun 8786.
Komet Neowise pertama kali ditemukan pada 27 Maret 2020 oleh teleskop luar angkasa NASA. Kosmonot Rusia Ivan Vagner mengatakan ekor komet terlihat jelas dari kubah laboratorium ruang angkasa.
Komet mulai terlihat dari Bumi pada 5 atau 6 Juli pagi di timur laut. Sedangkan pada 11 Juli, komet akan mencapai ketinggian hampir 10 derajat.
Kemudian, selama 10 hari setelah 11 Juli, komet bertahap akan meluncur kembali ke arah cakrawala utara-timur laut, akhirnya menghilang dari visibilitas fajar.
Pemandangan komet yang jauh lebih baik akan terlihat di langit pada malam hari, 12 Juli. Ketika itu, komet akan tampak rendah di langit barat laut.
Pada 22 Juli, NEOWISE akan melakukan pendekatan terdekat ke Bumi, yang jaraknya 64 juta mil atau 103 juta km.
Pada 25 Juli, komet akan muncul 30 derajat naik dari cakrawala barat-barat laut saat kegelapan turun. Dan pada 30-31 Juli, komet itu akan melintas tepat di sebelah utara gugusan bintang Coma Berenices atau Berenice's Hair.
Komet bisa diamati dari Indonesia
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengonfirmasi masyarakat Indonesia bisa mengamati komet Neowise setelah tanggal 12 Juli.
"Iya, komet tersebut juga dapat diamati dari Indonesia. Setelah 12 Juli, komet akan tampak saat petang di arah barat laut," peneliti LAPAN Rhorom Priyatikanto saat dihubungi
Selasa (14/7).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini