Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Sempat Gagal, NASA Siap Uji Terbang Pesawat Starliner


NASA dan Boeing telah menyelesaikan tinjauan dari penerbangan uji coba Starliner yang mengalami cacat terbang pada akhir Desember lalu. Uji coba kedua akan dilakukan pada pertengahan atau akhir tahun 2020.
NASA mengatakan bahwa tim peninjau independen (IRT), yang secara bersama NASA dan Boeing menyelidiki penerbangan uji coba CST-100 Starliner Desember lalu sebagai bagian dari program Commercial Crew.
"Sama pentingnya dengan memahami penyebab teknis yang mengakibatkan uji penerbangan tidak memenuhi semua tujuan yang direncanakan, sama pentingnya untuk memahami bagaimana penyebab tersebut terhubung ke faktor organisasi yang dapat menjadi kontributor," kata pejabat NASA, Steve Jurczyk.

Tim peninjau memberikan 80 rekomendasi kepada Boeing dan NASA dalam peninjauan tersebut. Rekomendasi tersebut sedang ditindaklanjuti oleh Boeing dan NASA yang bersiap untuk melakukan uji tes kedua yang disebut Orbital Flight Test-2 (OFT-2).
Rekomendasi mencakup masalah komunikasi yang dialami selama misi disingkat Orbital Flight Test (OFT). NASA mengatakan Boeing akan memasang filter frekuensi radio untuk mengurangi interferensi out-of-band yang menyebabkan masalah komunikasi ruang-ke-darat selama penerbangan.
Dilansir dari Space News, masalah lainnya adalah kesalahan perangkat lunak dalam penghitung waktu yang terjadi saat misi  diluncurkan. Masalah ini membuat NASA membatalkan penambatan (docking) pesawat ruang angkasa ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Selain itu, ada masalah konfigurasi perangkat lunak dengan pendorong dalam servis modul. Apabila tidak ditemukan bisa menyebabkan servis modul menabrak dan berpotensi merusak kapsul awak setelah pemisahan  dengan pendorong.
Dilansir dari situs NASA, Boeing mengumumkan pada menerbangkan uji orbit kedua tanpa biaya kepada pemerintah untuk membuktikan sistem Starliner memenuhi persyaratan NASA.
NASA membagi rekomendasi  ke dalam lima kategori besar, yaitu pengujian dan simulasi, persyaratan perangkat lunak, peningkatan proses dan operasional, pembaruan perangkat lunak, dan pengetahuan dan modifikasi perangkat keras Starliner.
NASA mengatakan Boeing telah mulai menerapkan rekomendasi tersebut.
"Begitu IRT menghasilkan rekomendasi, mereka mulai menambah sumber daya. Mereka telah secara bertahap mengubah perangkat lunak, menguji perangkat lunak, menambahkan sumber daya saat diperlukan," ujar Stich.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini