Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

The Fed Pangkas Suku Bunga, Rupiah Menguat ke Rp14.112


Nilai tukar rupiah menguat 1,12 persen ke level Rp14.112 per dolar AS pada perdagangan Rabu (4/3) sore.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.171 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi Selasa (3/3), yakni Rp14.222 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Tercatat, ringgit Malaysia menguat 0,66 persen, won Korea 0,61 persen, yuan China 0,44 persen, dan peso Filipina 0,35 persen.

Selanjutnya, lira Turki juga menguat 0,34 persen, dolar Singapura 0,27 persen, baht Thailand 0,26 persen, serta dolar Taiwan 0,23 persen diikuti dolar Hong Kong yang menguat 0,04 persen. Di sisi lain, pelemahan hanya terjadi pada yen Jepang 0,28 persen, dan rupee India sebesar 0,16 persen terhadap dolar AS.
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak menguat terhadap dolar AS. Terpantau, dolar Australia dan dolar Kanada masing-masing menguat sebesar 0,36 persen dan 0,17 persen. Sementara, euro dan poundsterling Inggris melemah dengan nilai masing-masing sebesar 0,04 persen dan 0,19 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai penguatan rupiah hari ini disebabkan oleh sentimen pemangkasan suku bunga dari bank sentral AS The Fed.

"Pemangkasan suku bunga The Fed menjadi sentimen positif yang mendorong penguatan rupiah hari ini," kata Ibrahim saat dihubungi
Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan pada Selasa (3/3) malam. Federal Funds Rate langsung dipotong 50 basis poin (bps) menjadi 1 hingga 1,25 persen.

Diketahui, terakhir kali The Fed menurunkan suku bunga acuan dengan nilai lebih dari 25 bps adalah pada 2008, saat Negeri Paman Sam tengah dilanda krisis ekonomi.

Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.990 hingga Rp14.200 pada perdagangan Kamis (5/3) esok.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini