Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemenkominfo) sudah menyiapkan
aplikasi PeduliLindungi yang bisa diunduh pada smartphone.
Aplikasi sejenis Trace Together milik Singapura itu punya kemampuan mengawasi
pasien positif corona
(SARS-CoV-2) di Indonesia selama 14 hari ke belakang.
Menurut Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo Ahmad
Ramli aplikasi PeduliLindungi dikembangkan di Indonesia sehingga tidak bisa
dikatakan sama dengan Trace Together di Singapura. Dan soal kemampuannya
diklaim tidak kalah baik dengan yang di Singapura.
Aplikasi ini akan tersedia beberapa hari ke depan di toko aplikasi digital.
Namun tidak dijelaskan tersedia di Google Play Store atau App Store.
Berbeda dengan Trace Together yang sudah tersedia dia dua toko aplikasi
digital tersebut.
Aplikasi PeduliLindungi memiliki konsep trace together
atau penelusuran bersama yang membuat aplikasi bisa mengingatkan orang-orang
yang berinteraksi dengan pasien corona.
"Nama aplikasi yang kita gunakan adalah aplikasi PeduliLindungi. Kita
bangun dan kembangkan sendiri. Aplikasinya sejenis TraceTogether," kata
Ramli saat dihubungi
"Trace together
dimaksudkan untuk melindungi setiap orang yang pernah berada di sekitar orang
terinfeksi corona di mana yang bersangkutan mungkin tidak mengetahui atau
menyadari. Aplikasi ini akan mengingatkan yang bersangkutan untuk melakukan
langkah-langkah sesuai petunjuk petugas kesehatan yang dikirim via pesan
seluler," ucap Ramli kemudian.
Sebelumnya Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan aplikasi PeduliLindungi yang
ia sebut sebagai TraceTogether merupakan aplikasi besutan anak bangsa.
"Aplikasi ini dikembangkan oleh anak bangsa, operator seluler Indonesia.
Setara dengan yang dikembangkan di Singapura. Pada intinya aplikasi ini
dikembangkan atau dibuat agar mampu melakukan penelusuran, pelacakan, dan
pengurungan," ujar Johnny.
Johnny menjelaskan aplikasi ini akan terintegrasi dengan Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19, Kemenkominfo, dana Kementerian Kesehatan.
"Karena data pasien ada di Kemenkes yang akan melakukan penelusuran,
pelacakan, dan pengurungan," kata Johnny.
Johnny mengatakan aplikasi akan meminta nomor ponsel
pengguna secara sukarela sebelum memulai pelacakan. Dari situ, aplikasi bisa
mulai mencatat rekam jejak mobilitas pengguna.
menjajal aplikasi Trace Together yang bekerja dengan
menggunakan teknologi bluetooth.
Pertama-tama, pengguna harus mendaftarkan nomor ponsel. Nomor ponsel akan
dihubungi oleh otoritas kesehatan apabila pengguna pernah berdekatan dengan
pasien corona.
Aplikasi kemudian akan meminta izin untuk melacak lokasi dan menyalakan bluetooth. Dengan bluetooth ini, para pengguna Trace
Together yang berdekatan akan otomatis saling bertukar informasi data dengan
identitas secara anonim yang terenkripsi ke dalam telepon pintar masing-masing.
Jadi pengguna tak perlu kenal atau meminta ke pengguna lain untuk bertukar
informasi. Sehingga nantinya otoritas kesehatan bisa langsung mengetahui dan
melacak orang-orang yang pernah berdekatan dengan pengguna yang terjangkit
virus corona untuk diberi peringatan dan langsung diisolasi.
Data yang terenkripsi ini membuat otoritas kesehatan tidak akan bisa mengakses
data pengguna kecuali apabila pengguna terkena corona dan mengizinkan otoritas
membuka data tersebut.
Apabila pengguna terjangkit corona, pengguna bisa mengunggah data yang
terenkripsi dan tersimpan di ponsel pengguna agar bisa diakses oleh otoritas
kesehatan.
Komentar
Posting Komentar