Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Pakar Sebut Kanibalisme pada Beruang Kutub Meningkat


Peneliti Rusia melaporkan peningkatan kasus kanibalisme atau saling makan antar-beruang kutub di Kutub Utara. Ini terjadi seiring kerusakan habitatnya akibat pencairan es sebagai dampak pemanasan global dan aktivitas manusia.

Dilansir dari AFP, pakar beruang kutub Ilya Mordvintsev mengatakan kasus kanibalisme merupakan fakta lama yang kini cukup sering terjadi.
"Kami khawatir bahwa kasus seperti itu jarang ditemukan, sementara sekarang mereka cukup sering dicatat. Kami menyatakan bahwa kanibalisme pada beruang kutub semakin meningkat," kata dia.


Mordvintsev menduga kanibalisme terjadi akibat pasokan makanan beruang kutub berkurang. Predator dalam kasus kanibalisme ini adalah beruang kutub jantan yang memakan beruang kutub betina dan anaknya.

"Dalam beberapa musim tidak ada cukup makanan dan pejantan besar menyerang betina dengan anaknya," kata dia.

Peningkatan laporan kasus kanibalisme beruang kutub juga diduga diakibatkan semakin banyaknya orang yang bekerja di Kutub Utara. Kanibalisme beruang kutub tak hanya dilaporkan oleh peneliti, namun juga pekerja minyak dan pegawai pemerintahan.
Daerah dari Teluk Ob ke Laut Barents pada musim dingin menjadi rute sibuk bagi kapal-kapal yang mengangkut LNG (gas alam cair). Padahal daerah tersebut merupakan lokasi berburu beruang kutub.

Bahkan es di sana mengalami pencairan akibat adanya ekstraksi gas aktif di semenanjung Yamal yang berbatasan dengan Teluk Ob dan peluncuran kilang LNG Arktik.

"Teluk Ob selalu menjadi tempat perburuan beruang kutub. Sekarang telah terjadi pencairan es sepanjang tahun," katanya.



Rusia, pengekspor minyak dan gas utama dunia, ingin mengembangkan potensi LNG-nya di Kutub Utara. Mereka juga secara signifikan meningkatkan fasilitas militernya di sana.

Peneliti Rusia Vladimir Sokolov telah mencatat semakin banyak beruang kutub bergerak menjauh dari tempat perburuan mereka akibat pencarian es karena pemanasan global.

Dalam 25 tahun terakhir, katanya, level es Kutub Utara pada akhir musim panas telah turun sebesar 40 persen. Dia meramalkan beruang kutub pada akhirnya tidak akan lagi berburu di es laut dan terbatas di daerah pantai.

Warga Rusia yang tinggal di daerah Kutub Utara melaporkan puluhan beruang kutub memasuki area tempat tinggal manusia dan menjarah tempat pembuangan sampah untuk mencari makanan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini