Telkom Konfirmasi Suspect Virus Corona Meninggal di Cianjur
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengkonfirmasi suspect
(terduga) virus corona
adalah salah satu karyawan mereka. Suspect virus corona novel (COVID-19) ini meninggal dunia
hari ini (3/3) di Rumah Sakit dr. Hafiz (RSDH) Cianjur.
Suspect corona adalah istilah medis yang menyatakan seorang pasien diduga mengidap corona, tapi belum bisa dipastikan positif atau negatif.
Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan berdasarkan riwayat medis yang tercatat di perusahannya 10 tahun terakhir, diketahui karyawan Telkom itu sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek.
Suspect corona adalah istilah medis yang menyatakan seorang pasien diduga mengidap corona, tapi belum bisa dipastikan positif atau negatif.
Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan berdasarkan riwayat medis yang tercatat di perusahannya 10 tahun terakhir, diketahui karyawan Telkom itu sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek.
"Adapun penyebab meninggalnya terkait dengan dugaan
akibat infeksi virus corona (Covid-19), saat ini kami sedang berkoordinasi
intensif dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium,"
tulis Arif melalui keterangan rilis yang diterima
Sebelumnya, Kabag Humas dan Protokoler Setda Cianjur, Iyus
Yusuf menyebut D sempat berkunjung ke Malaysia. Malaysia sendiri merupakan
salah satu negara yang dilaporkan sudah memiliki 29 warga yang terinfeksi virus
corona Covid-19. Warga yang terjangkit virus corona di Malaysia sempat
bepergian ke Milan, Italia, dan China.
Lebih lanjut kata Arif, sejak wabah corona makin meluas, Telkom telah melakukan sejumlah upaya pencegahan seperti menyampaikan himbauan kepada seluruh karyawan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
Selain itu, Arif dan jajarannya juga aktif mensosialisasikan pengenalan dan pencegahan gejala penyakit COVID-19, mengimbau karyawan untuk memantau perkembangan penyebaran corona lewat media informasi yang resmi, dan mengaktifkan posko yang melibatkan tenaga medis serta call center yang dapat dihubungi 24 jam.
Lebih lanjut kata Arif, sejak wabah corona makin meluas, Telkom telah melakukan sejumlah upaya pencegahan seperti menyampaikan himbauan kepada seluruh karyawan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
Selain itu, Arif dan jajarannya juga aktif mensosialisasikan pengenalan dan pencegahan gejala penyakit COVID-19, mengimbau karyawan untuk memantau perkembangan penyebaran corona lewat media informasi yang resmi, dan mengaktifkan posko yang melibatkan tenaga medis serta call center yang dapat dihubungi 24 jam.
"Selanjutnya perusahaan akan lebih mengintensifkan
upaya-upaya preventif yang telah dilakukan berkoordinasi dengan dinas kesehatan
setempat, termasuk menurunkan tenaga medis dari Yayasan Kesehatan Telkom di
setiap lokasi kerja karyawan untuk melakukan pemeriksaan awal guna pencegahan
secara lebih dini," pungkas Arif.
Karyawan Telkom berinisial D itu merupakan warga Bekasi yang sedang berkunjung ke rumah keluarganya di Cianjur. Iyus menjelaskan sampel darah warga berinisial D itu sudah dikirim ke Jakarta tapi hasil pemeriksaan belum diketahui.
Kemarin, dua WNI berdomisili di Depok dinyatakan positif virus corona dan tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit Sulianti Saroso (RSPI) Jakarta Utara.Keduanya tertular virus corona setelah berinteraksi dengan warga negara Jepang.
Karyawan Telkom berinisial D itu merupakan warga Bekasi yang sedang berkunjung ke rumah keluarganya di Cianjur. Iyus menjelaskan sampel darah warga berinisial D itu sudah dikirim ke Jakarta tapi hasil pemeriksaan belum diketahui.
Kemarin, dua WNI berdomisili di Depok dinyatakan positif virus corona dan tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit Sulianti Saroso (RSPI) Jakarta Utara.Keduanya tertular virus corona setelah berinteraksi dengan warga negara Jepang.
Komentar
Posting Komentar