Bisa Picu Kematian, Warga Harus Waspada Hoaks Info Kesehatan
Warga diminta untuk bisa
menyaring dan mewaspadai informasi palsu atau hoaks terkait kesehatan, karena
dianggap bisa memicu kematian.
"Dampak hoaks kesehatan bisa menyebabkan kematian, beda dengan hoaks politik yang hanya mengubah pandangan dan emosi seseorang," ujar Ketua Umum DPP Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI), Mahesa Paranadipa, usai acara diskusi terbuka di Hotel Santika, Sabtu (29/2).
"Dampak hoaks kesehatan bisa menyebabkan kematian, beda dengan hoaks politik yang hanya mengubah pandangan dan emosi seseorang," ujar Ketua Umum DPP Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI), Mahesa Paranadipa, usai acara diskusi terbuka di Hotel Santika, Sabtu (29/2).
Mahesa mengatakan informasi menyesatkan dalam bidang
kesehatan menempati urutan ketiga, setelah politik dan pemerintahan. Namun
akibat yang ditimbulkan jauh lebih berbahaya.
Dalam penjelasannya, Mahesa mengatakan ada beberapa bagian otak manusia yang mudah dimanipulasi. Maka dari itu otak perlu dilatih dengan cara memperbanyak pengetahuan dari membaca buku.
Dalam penjelasannya, Mahesa mengatakan ada beberapa bagian otak manusia yang mudah dimanipulasi. Maka dari itu otak perlu dilatih dengan cara memperbanyak pengetahuan dari membaca buku.
"Bagian otak manusia terbagi dua, ada bagian yang mudah dimanipulasi, dan ada otak yang berpikir kritis tapi bagian ini mudah lelah, untuk itu perlu memperbanyak literasi," katanya.
Mahesa memberikan tips untuk tidak mudah dikelabui kabar bohong bidang kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan menghindari artikel dengan judul provokatif, serta mencermati penyedia informasi.
"Hati-hati dengan judul provokatif, pastikan situsnya resmi dan terpercaya, serta selalu cek kembali informasi tersebut ke ahli-ahli terkait, misalnya dokter atau petugas kesehatan," katanya.
Komentar
Posting Komentar