Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Berlebihan Guyur Disinfektan Bisa Bunuh Bakteri Baik

Guru Besar Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (UGM), Wega Trisunaryanti mengingatkan penyemprotan disinfektan berlebihan bisa mematikan bakteri baik yang ada. Ia mengatakan, bakteri sebenarnya bisa mati jika disemprotkan dengan disinfektan dengan kandungan alkohol 70 persen. Masalahnya, ia tidak tahu apakah disinfektan yang disemprotkan masyarakat tersebut mengandung alkohol atau tidak. Kalau disinfektan dengan kandungan alkohol 70 persen, bisa menyebabkan bakteri mati. Tapi masalahnya bakteri baik yang bermanfaat juga ikutan mati," tambah dia, Misalnya saja, bakteri pembusuk sampah yang berfungsi untuk menguraikan sampah yang ada. Jika bakteri tersebut mati, maka dikhawatirkan sampah-sampah yang ada sulit untuk terurai. Wega menambahkan bakteri yang ada di alam lebih banyak yang bermanfaat dibandingkan yang jahat. Oleh karena itu, penyemprotan disinfektan harus dilakukan secara berkala dan tidak berlebihan. "K...

PeduliLindungi, Aplikasi Besutan Kominfo Lacak Pasien Corona

Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemenkominfo ) sudah menyiapkan aplikasi PeduliLindungi yang bisa diunduh pada smartphone . Aplikasi sejenis Trace Together milik Singapura itu punya kemampuan mengawasi pasien positif  corona (SARS-CoV-2) di Indonesia selama 14 hari ke belakang. Menurut Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo Ahmad Ramli aplikasi PeduliLindungi dikembangkan di Indonesia sehingga tidak bisa dikatakan sama dengan Trace Together di Singapura. Dan soal kemampuannya diklaim tidak kalah baik dengan yang di Singapura. Aplikasi ini akan tersedia beberapa hari ke depan di toko aplikasi digital. Namun tidak dijelaskan tersedia di Google Play Store atau App Store. Berbeda dengan Trace Together yang sudah tersedia dia dua toko aplikasi digital tersebut. Aplikasi PeduliLindungi memiliki konsep trace together atau penelusuran bersama yang membuat aplikasi bisa mengingatkan orang-orang yang berinteraksi dengan pasien corona. ...

Suzuki Indonesia Sebut Stok Impor Ignis dari India 'Aman'

Produsen otomotif di dalam negeri yang mengandalkan impor mobil dari India mengaku belum merasakan dampak kebijakan lockdown  yang diterapkan selama 21 hari sejak 24 Maret. Lockdown itu diikuti penutupan pabrik sementara oleh berbagai merek termasuk  Suzuki dan Mahindra . Penjual mobil Suzuki dan Mahindra di Indonesia menyatakan status stok mobil impor dari India mereka masih aman sampai Mei. Direktur Pemasaran Suzuki Indomobil Sales (SIS) divisi roda empat Donny Saputra menyampaikan bisnis tidak terganggu sebab pihaknya telah memasok mobil sebelum India melakukan lockdown dengan jumlah yang diperkirakan cukup hingga akhir Mei. Sejauh ini mobil Suzuki yang diimpor utuh (CBU) dari India untuk dijual pasar Tanah Air yakni SUV SX4 S-Cross, Baleno Hatchback, dan mobil kota Ignis. "Kalau stok mobil CBU sebetulnya sudah disiapkan jauh-jauh hari buat kondisi lebaran [akhir Mei 2020]. Jadi stok kami masih aman," kata Donny saat dihubungi Donny juga menjelaskan lockdow...