Ngunyah Permen Karet dalam Upaya Berhenti Merokok, Seberapa Efektif?


Mengunyah permen karet telah lama dianggap bisa membantu berhenti merokok. Hal tersebut lantaran mulut tidak lagi terasa begitu asam dan keinginan untuk merokok bisa berkurang perlahan.

Namun, benarkah mengunyah permen karet bisa membantu untuk menghentikan kebiasaan merokok? Serta, seberapa efektifkah upaya satu ini?

Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengungkapkan bahwa upaya untuk berhenti merokok sebenarnya dapat dilakukan lewat banyak hal.

"Upaya berhenti merokok itu banyak, bukan hanya makan permen. Tapi yang utama adalah niat," ujar Erlina dalam media briefing bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ditulis Rabu, (18/1/2023).

"Contohnya gini, kalau orang di bulan Ramadan, yang kebetulan berpuasa itu sanggup lho enggak merokok dari subuh sampai maghrib. Itu karena ada niatnya. Jadi saya kira kalau berhenti merokok itu di awal pertama adalah niat, baru dibantu dengan cara-cara lain seperti lagi kepingin merokok diganti permen," tambahnya.

Erlina menjelaskan, berhenti merokok memang akan mendatangkan withdrawal syndrome. Efek satu ini merupakan reaksi yang biasanya muncul saat seseorang menghentikan asupan zat tertentu.

"Kalau kita berhenti merokok ada istilahnya withdrawal syndrome. Jadi kalau di narkoba itu ada situasi kondisi sakau. Nah sebetulnya pada orang yang berhenti merokok, ada gejala-gejala atau symptoms putus rokok," kata Erlina.

Saat mengalami withdrawal syndrome, seseorang yang tengah berhenti merokok bisa merasa tidak konsentrasi, mudah emosi, dan sulit tidur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Trading dari CGS International Sekuritas: BBRI, BBNI, EXCL, VKTR, INCO, PTPP

Proyeksi IHSG & Rekomendasi Saham BNGA, EXCL, BMRI, dan BKSL Untuk Rabu

BRI Life Menerima 4 Penghargaan dari 3 Institusi,Cetak Kinerja Positif Sepanjang 2023