Senior Manager of Branch
Communication and Legal Bandara Soekarno Hatta Febri
Toga Simatupang menegaskan penutupan
sembilan restoran dan gerai kopi di Terminal 3 Ultimate sebagai akibat dari
tunggakan biaya sewa para penyewa lapak.
Pengelola bandara memutuskan aliran listrik ke sembilan restoran yang tergabung
dalam konsorsium. Sehingga, operasional penyewa dalam melayani makan minum
pengunjung terganggu.
"Kami melakukan tindakan sesuai aturan yang berlaku, sesuai kesepakatan
dengan tenant. Intinya, ada tunggakan tenant kepada kami, seperti biaya sewa
dan konsesi," ujarnya kepada
Menurut Febri, pihak pengelola bandara sudah sesuai aturan melakukan negosiasi dan
diskusi secara kekeluargaan. "Sudah beberapa kali. Sampai surat peringatan
1, 2, 3. Namun, kurang diindahkan, sehingga kami memutuskan aliran
listrik," terang dia.
Pemutusan aliran listrik ke tenant dilakukan sejak Kamis
(25/7) malam. Sembilan tenant dari satu konsorsium terkena dampaknya. Mereka adalah
tenant yang beraktivitas di area keberangkatan domestik Terminal 3 Ultimate
Bandara Soekarno Hatta.
Namun demikian, Febri mengatakan penyewa sudah bisa melanjutkan aktivitasnya
mulai siang hari ini. Hal ini dikarenakan pengelola bandara dan tenant terkait
sudah berjanji untuk melakukan pembayaran.
"Sebagian sudah masuk pembayarannya, tetapi belum semua," katanya
tanpa menyebut nama tenant tersebut.
pada hari ini, Senin (29/7), sekitar pukul 16.48 WIB, ada
sedikitnya tujuh restoran dan gerai kopi yang tutup. Gerai usaha kuliner itu
diselimuti dengan kain hitam.
Kursi-kursi diangkat hingga ke atas meja. Tampak tidak ada
aliran listrik di toko, terlihat dari tidak ada lampu yang menyala. Satu toko
di antaranya bahkan menuliskan catatan 'Tutup Sementara.'
Restoran dan gerai kopi itu berada di sekitar pintu keberangkatan penerbangan
domestik di antara gate 12-16, Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta.
Sementara, toko-toko lainnya, seperti penjual souvenir dan apotek masih
berjejer tegak.
Saat restoran tutup, suasana di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta
terpantau tidak terlalu ramai. Maklum, untuk penerbangan domestik, bandara ini
hanya dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia.
Komentar
Posting Komentar