Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Komisi XI Tentukan Nasib Destry jadi Deputi Gubernur BI Besok


Wakil Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Soepriyatno mengatakan nasib Destry Damayanti sebagai calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) akan ditentukan Rabu (10/7), esok. Penentuan Destry dilakukan usai mendengar masukan dari sejumlah pelaku usaha di sektor perbankan pada hari ini.

Ia mengungkapkan restu lembaga legislatif akan diberikan ketika seluruh rapat dengar pendapat dengan pihak-pihak terkait selesai dilakukan. Sampai hari ini, Komisi XI DPR baru selesai menggelar rapat dengar pendapatan dengan para bankir.

Sementara besok, komisi keuangan dijadwalkan melakukan rapat dengar pendapat dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sebelumnya, Komisi XI sudah melakukan rapat dengar pendapat dengan Badan Intelijen Negara (BIN).

"Jadi, bisa Rabu keputusannya, bisa setelah (rapat dengar pendapat) dengan PPATK, diputuskan. Paling lambat hari Kamis," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/7).
Setelah menggelar rapat dengar pendapat terakhir, para anggota Komisi XI DPR akan melakukan musyarawah untuk mendapat mufakat. "Kalau sudah di situ (disetujui) ya sudah, tidak perlu voting," jelas Soepriyatno.

Lebih lanjut, hasil rapat dengar pendapat dengan sejumlah pelaku usaha di sektor perbankan secara positif menerima sosok Destry untuk menjadi Deputi Gubernur BI sekaligus menggantikan Mirza Adityaswara.

"Dari semua tamu yang kami undang, mereka semua cenderung bisa menerima Destry. Tapi kan kami kembalikan ke fraksi-fraksi," katanya.

Sementara, Ketua Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) Maryono, yang juga menghadiri rapat, menyambut baik pencalonan Destry sebagai Deputi Gubernur BI. Menurutnya, Destry adalah sosok yang berpengalaman.

"Saya anggap dia market friendly. Dia punya kapabilitas dan kapasitas yang memenuhi. Dia akan banyak melakukan inovasi baru dan arahnya pada market karena punya pengalaman di industri," terang Maryono.

Terkait tantangan bank sentral nasional ke depan, ia menilai tantangan terbesar bagi Destry nanti masih mengacu ke ketatnya likuiditas perbankan. Hal ini tak lepas dari tantangan ekonomi global.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini