Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Transaksi Emiten Hashim ini Melejit, Simak Rekomendasi Solusi Sinergi Digital (WIFI)

 

PT Solusi Sinergi Digital (WIFI) kembali memimpin nilai transaksi pada perdagangan kemarin Selasa (22/7/2025). Nilainya bertambah dari perdagangan sehari sebelumnya. 

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, nilai transaksi WIFI mencapai Rp 1,591 triliun. Sebelumnya, nilai transaksi WIFI juga tertinggi, menembus Rp 1,458 triliun pada perdagangan Senin (21/7).

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo mencermati, lonjakan harga saham WIFI tak mengejutkan jika dilihat dari sisi fundamental perseroan.

“Perusahaan tengah berada dalam fase hypergrowth,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (22/7).

Pertumbuhan WIFI didukung oleh model bisnis terintegrasi yang efisien dan ekspansi infrastruktur yang agresif.

Azis melihat, selama beberapa tahun terakhir, WIFI juga konsisten mencatatkan kinerja keuangan yang solid, baik dari sisi pendapatan, margin, dan profitabilitas.

Kini, perusahaan sedang memanfaatkan dana hasil rights issue Rp 5,9 triliun untuk ekspansi jaringan Fiber To The Home (FTTH) hingga 5 juta homepasses.

WIFI juga aktif terlibat dalam pengembangan bisnis. Menurut Azis, kombinasi proyek strategis, kepercayaan internal, dan momentum ekspansi agresif menempatkan WIFI dalam posisi yang kuat untuk terus bertumbuh.

“WIFI terus menunjukkan keyakinan terhadap prospek perusahaan,” imbuhnya.

Azis bilang, sebelumnya pihaknya menaruh target harga saham WIFI di level Rp 2.960. Namun, kini harga saham menembus level tersebut. 

Dus, ia menyarankan investor untuk wait and see.“Atau, menerapkan strategi buy on weakness dengan area akumulasi ideal Rp 2.500 - Rp 2.700,” imbuh Azis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini