Grab Suntik LinkAja US$100 Juta Bareng 3 Investor Lokal
Grab bersama tiga investor lokal, yakni Telkomsel, BRI Ventura Investama, dan Mandiri Capital Indonesia, menyuntikkan dana segar US$100 juta kepada PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja. Suntikan dana tersebut bagian dari sesi pendanaan seri B.
Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja tidak menyebut pasti berapa dana yang dikeluarkan oleh masing-masing perusahaan tersebut.
Yang pasti, ini pertama kalinya LinkAja mendapatkan pendanaan dari perusahaan swasta, yakni Grab.
Nantinya, dana segar ini akan digunakan untuk mengakselerasi pertumbuhan LinkAja menjadi pemimpin teknologi finansial nasional yang mengutamakan konsumen kelas menengah dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Kami sangat antusias atas bergabungnya Grab sebagai salah satu pemegang saham kami. Kami yakin kerja sama strategis yang didukung oleh investasi dan kekuatan teknologi Grab ini akan memperkuat layanan LinkAja dalam menghadirkan solusi yang efektif untuk memberikan akses ke keuangan dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia," papar Haryati dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (11/11).
Dalam pendanaan ini, Credit Suisse dan Hiswara Bunjamin & Tandjung bertindak sebagai lembaga eksklusif penempatan dana dan penasihat hukum untuk LinkAja. Sementara, Hadiputranto, Hadinoto & Partners bertindak sebagai penasihat hukum untuk Grab.
Haryati menjelaskan LinkAja mulai beroperasi pada 30 Juni 2019 lalu. Sejak awal, perusahaan memang fokus terhadap konsumen kelas menengah dan UMKM di Indonesia.
Sejauh ini, ada lebih dari 58 juta pengguna LinkAja. Sebagian besar atau 80 persen pengguna berasal dari kota-kota tingkat 2 dan 3 di Indonesia.
Haryati menuturkan nilai transaksi lewat LinkAja terus meningkat selama masa pandemi covid-19 atau virus corona. Hal ini merupakan bukti bahwa manajemen bertahan dengan model bisnis yang dibangun sejak awal.
"Di tengah tantangan ekonomi selama pandemi covid-19, LinkAja mampu meningkatkan nilai transaksi bruto (GTV) dan jumlah transaksi pada kuartal 3 2020 sebesar 3 kali dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya," terang Haryati.
Sementara, Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan Grab berkomitmen untuk membantu pertumbuhan ekosistem perusahaan rintisan (startup) di Indonesia. Grab memilih berinvestasi di LinkAja demi menaikkan tingkat inklusi finansial di Indonesia.
Sebab, uang tunai masih menjadi alat tukar utama di dalam negeri. Hal ini karena masih banyak masyarakat yang belum terjangkau dengan sistem perbankan.
"Kolaborasi strategis antara LinkAja dan ekosistem digital kami yang di dalamnya termasuk OVO dan Tokopedia memungkinkan kami untuk menyediakan beragam layanan cashless bagi semua lapisan masyarakat Indonesia dengan aman, nyaman, dan mudah diakses," jelas Neneng.
Komentar
Posting Komentar