Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Kementan Targetkan Tambah Hingga 4 Pabrik Gula dalam 5 Tahun

 

Kementerian Pertanian menargetkan pembangunan dua hingga empat pabrik gula dalam lima tahun ke depan dengan menggandeng investor, baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk BUMN dan swasta.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menerangkan pembangunan pabrik gula diperlukan untuk membantu pemerintah memenuhi kebutuhan konsumsi gula di dalam negeri, termasuk rencana swasembada gula.

"Dalam mempersiapkan industri gula, berapakah industri gula yang kami harapkan dalam lima tahun ini tambahannya? Antara dua-empat tambahan pabrik gula. Siapa kah yang melakukan? Bisa saja BUMN, bisa saja offtaker lain. Apakah bisa investasi? Bisa," terang dia dalam National Sugar Summit 2020, Selasa (24/11).

Pembangunan pabrik gula merupakan salah satu fokus kerja Kementan hingga beberapa tahun ke depan. Fokus ini juga sejalan dengan upaya menyetop pasokan gula impor.

Karena, jika produksi akan didorong, maka juga diperlukan hilirisasi yang mampu mendukung volume produksi yang tinggi. Syahrul menargetkan hingga 2023 akan terjadi peningkatan produksi sebesar 676 ribu ton gula.

Program ini, lanjutnya, sudah mulai disiapkan sejak 2020, yakni dengan menyiapkan benih provitas sebanyak 83-100 ton per hektare (Ha), kultur jaringan, dan teknologi lainnya.

Selain itu, juga mulai dilakukan intensifikasi di 200 ribu hektare (Ha) kebun tebu rakyat. Lalu, ekstensifikasi 50 ribu Ha lahan baik di pulau Jawa maupun di luar.

Pun optimis konsumsi gula Indonesia akan mampu tercukupi di masa depan, namun hingga kini RI masih harus mengandalkan importasi untuk memenuhi kebutuhannya.

Kementan mencatat tiap tahunnya sebanyak 3,62 juta ton gula diimpor untuk memenuhi kebutuhan nasional, yaitu 5,8 juta ton. Karena, produksi dalam negeri masih relatif rendah, yaitu 2,18 juta ton.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini