Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Ekonomi Jabar Turun 4,08 Persen pada Kuartal III 2020

 

Bandung, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat (Jabar) minus 4,08 persen pada kuartal III 2020. Realisasi itu lebih rendah dibandingkan capaian ekonomi nasional yang minus 3,49 persen.

"Ekonomi Jawa Barat kuartal III 2020 terhadap kuartal III-2019 mengalami kontraksi sebesar 4,08 persen (y-on-y) menurun dibanding capaian kuartal III-2019 besarnya 5,15 persen," kata Kepala BPS Jabar Dyah Anugrah, Kamis (5/11).

BPS melaporkan perekonomian Jabar berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada kuartal III 2020 mencapai Rp522,49 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp364,75 triliun.

 

Dari sisi produksi, kata Dyah, pertumbuhan terendah terjadi pada lapangan usaha jasa perusahaan sebesar minus 18,93 persen.

Ekonomi Jabar pada kuartal III 2020 tumbuh sebesar 3,37 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa perusahaan sebesar 46,71 persen. Sementara, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 11,90 persen.

"Sekarang sudah mulai banyak orang yang melakukan aktivitas di mana sebelumnya pada kuartal II mayoritas berdiam di rumah, pada kuartal III ini mulai banyak yang melakukan aktivitas seperti kemarin saat libur panjang," tutur Dyah.

Secara kumulatif, ekonomi Jawa Barat pada kuartal III-2020 (c-to-c) terkontraksi 2,52 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan terendah dicapai oleh lapangan usaha jasa perusahaan sebesar minus 18,61 persen. Adapun dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terendah dicapai oleh perubahan inventori sebesar minus 43,09 persen.

Sementara, sumber laju pertumbuhan secara tahunan (y-o-y) dari sisi lapangan usaha, dengan andil negatif terbesar adalah industri pengolahan sebesar minus 2,95 persen.

Adapun dari sisi pengeluaran, andil negatif terbesar terhadap pertumbuhan adalah komponen perubahan inventori sebesar  minus 3,60 persen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini