Satgas PEN Klaim Efek e-Commerce Kalah Jauh dari Pasar Fisik
Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merangkap Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Budi Gunadi Sadikin mengklaim kegiatan virtual atau digital tak memiliki dampak besar terhadap ekonomi di masa pandemi covid-19.
"Sebaik-baiknya melakukan virtualisasi atau digitalisasi pasar atau e-commerce, masih jauh dibandingkan volume pasar fisik atau pasar basah, atau di mal-mal yang ada di perkotaan," ucap dia, dalam CEO Networking 2020, Selasa (24/11).
Ia mencontohkannya dengan efek langsung dari acara seminar virtual terhadap ekonomi yang rendah. Hal ini berbeda jika seminar seperti ini dilakukan di hotel atau di tempat yang bisa dikunjungi masyarakat secara fisik, bukan virtual.
"Seminar seperti ini secara digital tetap secara aktivitas ekonomi jauh di bawah kalau dilakukan fisik seperti tahun lalu di hotel," terang Budi.
Kondisi ini, sambung Budi, telah menekan beragam industri usaha di berbagai sektor. Beberapa industri tersebut, yakni pariwisata, transportasi, dan pendidikan. Ia mengakui situasi ini telah membuat Indonesia masuk dalam krisis.
Namun, krisis kali ini berbeda dengan tiga krisis sebelumnya. Diketahui, dunia telah mengalami tiga kali krisis ekonomi, yaitu 1998, 2008, dan 2013.
Ketiga krisis itu disebabkan oleh keuangan. Sementara, krisis pada 2020, disebabkan oleh sektor kesehatan.
"Krisis ini penyebabnya prinsip kesehatan, kalau perlu yang memimpin tetap orang kesehatan. Orang ekonomi seperti saya mundur karena memang yang harus dibereskan kesehatan dulu," kata Budi.
Jika sektor kesehatan sudah pulih, maka masyarakat akan kembali berani keluar. Alhasil, kegiatan kontak fisik kembali terjadi dan ekonomi kembali pulih.
"Sebagian besar ekonomi dunia dan Indonesia itu pergerakannya oleh kontak fisik, di mana orang-orang bertemu di luar," jelas Budi.
Komentar
Posting Komentar