Layanan media sosial
popular, Twitter memutuskan akan
memberikan tanda atau label terhadap cuitan yang mengandung unsur hoaks atau
misinformasi terkait virus corona
SARS-Cov-2 (Covid-19).
Pelabelan cuitan tidak pandang bulu, perusahaan yang digawangi Jack Dorsey ini
juga tidak akan segan-segan menandai cuitan Presiden Amerika Serikat Donald
Trump jika terbukti menyebarkan hoaks.
"Awal tahun ini, kami memperkenalkan fitur label untuk cuitan yang
mengandung unsur manipulatif. Label juga akan disematkan terhadap informasi
Covid-19 yang berpotensi membahayakan dan menyesatkan. Selain itu, label akan
disematkan kepada siapa saja termasuk para pemimpin dunia," kata Tim
Product Twitter lewat laman resmi.
"Label-label ini akan
terhubung ke sumber terpercaya yang berisi informasi tambahan terkait klaim
yang dibuat," lanjutnya di blog Twitter.
Lebih lanjut Twitter mengatakan pihaknya telah mengerahkan tim yang secara
proaktif memantau konten terkait Covid-19 lewat sistem internal perusahaan.
Sistem ini diklaim dapat mendeteksi konten dengan visibilitas tingkat tinggi.
Selain itu, perusahaan juga
bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengidentifikasi tiap cuitan yang
beredar di platform mereka.
Sebelum pandemi virus corona baru terjadi, Twitter sempat menandai cuitan yang
berisi video mantan Wakil Presiden AS Joe Biden yang telah diedit lalu
di-retweet oleh Trump, seperti dikutip CNN.
Terkait Donald Trump, presiden AS ke-45 ini sempat menjadi buah bibir karena
dianggap mengeluarkan pernyataan keliru soal disinfektan. Sebab, ia mengatakan
dengan menyuntikkan disinfektan kepada tubuh manusia, bisa melawan virus corona
(Covid-19).
Kala itu, Trump menyatakan disinfektan bisa melawan virus
hanya dalam waktu satu menit.
"Apakah ada yang bisa kita lakukan untuk seperti itu, dengan menyuntikkan
(disinfektan) ke dalam atau membersihkannya?" kata Trump saat konferensi
pers dengan para ilmuwan pemerintah di Gedung Putih pada 23 April lalu.
Saat reaksi mulai memanas, Trump buru-buru menyatakan bahwa pernyataannya itu
hanya sarkasme belaka.
"Saya mengajukan pertanyaan sarkasme kepada wartawan seperti Anda
(wartawan), hanya untuk melihat apa yang akan terjadi," ujarnya.
Komentar
Posting Komentar