Mahasiswa lintas fakultas
Universitas Indonesia (UI) membuat inovasi berupa prototipe Pesawat Tanpa
Awak bernama Hybrid Quadplane UAV, yang dapat membantu pemerintah dalam
mengawasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai
penularan virus corona Covid-19.
Hybrid Quadplane UAV adalah sebuah wahana Unmanned-aircraft
Vehicle System (UAV) atau pesawat tanpa awak yang mengkombinasikan
antara pesawat fixed wing dan multicopter.
Kombinasi tersebut membuat Quadplane lebih efisien daripada fixed wing dan multicopter pada umumnya. Alat ini
memiliki kemampuan vertical take off and landing dan cakupan jangkauan yang
luas secara bersamaan, sehingga sangat cocok diterapkan di manapun, karena
tidak memerlukan landasan pacu.
Ketua Tim Adam Sultansyah menuturkan Quadplane ini dapat
melakukan video monitoring secara real time untuk mendeteksi
kerumunan orang kala PSBB.
"Setelah melihat pelanggaran kerumunan lebih dari lima orang, alat ini
akan mengeluarkan suara imbauan agar segera membubarkan diri," kata Adam
lewat keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (12/5).
Quadplane yang akan diproduksi
memiliki keunggulan dibandingkan dengan drone pada umumnya karena dapat bekerja
secara autonomous dengan meminimalkan peran manusia dalam kerjanya.
Pesawat tanpa awak ini hanya membutuhkan pemasangan baterai dan penentuan jalur
Quadplane yang akan dilalui. Alat ini diestimasi akan mampu terbang dengan
radius 1km x 1km dengan jam terbang 20 hingga 30 menit sekali pakai.
Berkat inovasinya, Hybrid Quadplane UAV terpilih menjadi salah satu proyek
dalam ajang "COVID-19 INA IDEAthon" yang mendapatkan pendanaan dari
RISTEK-BRIN.
Ada 5590 proposal ide yang masuk ke panitia, dan hanya 17 tim yang terpilih
setelah melalui seleksi ketat dan presentasi di depan para reviewer nasional.
Salah satunya adalah tim mahasiswa UI tersebut. Tahap pengerjaan akan
berlangsung selama 4 hingga 5 bulan ke depan.
Tim mahasiswa tersebut terdiri atas tujuh orang mahasiswa UI atas nama Adam
Sultansyah (Fakultas Teknik UI), Ardi Ferdyhana (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam UI), Cindy R. Muffidah (Fakultas Psikologi UI), Kevin Yosral (FTUI), Lendi
Larici (FMIPA UI), Muhamad Naufal Rianidjar (FTUI), dan Viliasio Sirait (FTUI).
Prestasi lain yang muncul kala kebijakan Pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) imbas virus corona juga datang dari tujuh
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI (FISIP UI) yang
tergabung dalam kelompok Komunitas Tari Fisip Radha Saridha.
Mereka berhasil meraih Juara 1 dan Juara Favorit dalam kompetisi dancing
nasional #DiRumahAjaChallenge season 1 yang diselenggarakan
oleh Eventori.id dan bekerja sama dengan Direktorat Kemahasiswaan UI.
Tari yang dibawakan oleh tim UI dalam kompetisi tersebut adalah Tari Kembang
Molek yang memiliki filosofi seorang perempuan yang tangguh, tangkas, dan
cantik jelita. Semangat dan kekuatan yang ditampilkan seakan-akan melebihi
kodrat sebagai perempuan sebagai wujud pengabdian kepada Ibu Pertiwi.
Kompetisi #DiRumahAjaChallenge yang diselenggarakan pada tanggal 23 Maret - 6
April 2020, juga dilakukan secara daring, di mana peserta hanya perlu
mengunggah karya mereka di instagram masing-masing.
Prestasi lainnya datang dari tiga mahasiswa Program
Pendidikan Vokasi UI program studi Hubungan Masyarakat (Humas) yang
berhasil meraih Juara Dua dalam kompetisi Creative Communication Festival,
ADUIN FEST 2020, melalui cabang lomba advertising dan public speaking.
Para mahasiswa ini menyusun kampanye di akun media sosial bertajuk: IT'S OK TO
SPEAK #AdaAkuDisini. Lomba tingkat nasional ini dilaksanakan secara
daring oleh UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar