Manusia semakin mengandalkan robot untuk meredam Covid-19. Salah satu robot yang
digunakan adalah robot pemancar sinar ultraviolet-C (UVC) untuk membunuh virus corona SARS-CoV-2
penyebab Covid-19 dan bakteri lainnya.
Pendiri Surgika Alkesindo (SA) Handy Gunawan mengatakan robot disinfektan bisa
mematikan virus dan bakteri tanpa adanya paparan langsung ke ke manusia untuk
mencegah penyebaran virus.
"Disinfektan dengan robot sinar UVC jauh lebih aman karena bakteri dan
virus dimatikan tanpa adanya residu, dengan robot artinya tidak ada paparan
langsung ke kulit manusia atau mata manusia yang bisa mencegah efek yang tidak
diinginkan," kata Handy saat dihubungi
Kamis (14/5).
Handy mengatakan kontaminasi patogen berbahaya dapat terjadi di rumah sakit.
Kontaminasi ini disebut sebagai Healthcare-Associated Infection (HAI)
pada setiap peralatan kesehatan di rumah sakit maupun klinik.
"Risiko ini dapat membahayakan keselamatan tenaga kesehatan dan juga
pasien. Terlebih saat ini di seluruh dunia, dan Indonesia khususnya sedang
berpacu dengan waktu mengatasi pandemi Covid-19, strain virus corona yang
sangat mudah menular," tutur Handy.
Berdasarkan jurnal kesehatan
yang diterbitkan pada Pubmed tahun 2018, The US Center for Disease Control and
Prevention (CDC) mengidentifikasi sekitar 1,7 juta
pasien dirawat di rumah sakit terpapar infeksi HAI, dan lebih dari 98 ribu
pasien atau 1 dari 17 pasien meninggal karena infeksi ini.
"Risiko ini meningkat seiring dengan terjadinya pandemi Covid-19, di
mana keselamatan para tenaga medis sebagai garda terdepan menjadi taruhan,"
kata Handy.
Handy mengatakan studi "Antiviral Mechanism Study for 254 UVC
Disinfection Robot System" dari Chang Gung University menunjukkan bahwa
robot ini bisa membunuh berbagai macam virus dan bakteri secara efektif.
Oleh karena itu, Handy mengatakan perusahaannya meluncurkan robot disinfeksi
yang bernama Mediland Hyperlight. Robot didiesain untuk untuk mencegah HAI pada
setiap fasilitas kesehatan dengan menggunakan metode disinfeksi Ultraviolet
Germicidal Irradiation (UVGI).
Metode ini menggunakan sinar
ultraviolet gelombang pendek (UVC) untuk membunuh atau menonaktifkan mikro
organisme dengan menghancurkan nucleic acids dan
mengganggu DNA.
"Sehingga menyebabkan mereka tidak dapat melakukan fungsi selular yang
vital," tutur Handy.
Berkaitan dengan pandemi Covid-19, yang disebabkan strain terbaru virus SARS-
CoV, SARS-CoV-2, sebuah studi yang diterbitkan pada Journal of Virological
Methods 121 (2004) 85 - 91 menyimpulkan bahwa penggunaan UVC selama 15 menit
membuat virus SARS sepenuhnya non aktif.
"Penting mensterilkan ruang ganti di rumah sakit atau klinik setiap satu
jam sekali, karena ruangan tersebut merupakan tempat membuka Alat Pelindung
Diri (APD) menjadikannya sangat rentan terjadi infeksi virus," ujar Handy.
Robot tak hanya bisa digunakan di rumah sakit atau klinik, tapi fasilitas umum
ataupun kendaraan umum seperti pesawat terbang, MRT, dan bus, serta
perkantoran.
Sebelumnya, peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI
Peneliti Ratih Asmana Ningrum mengatakan ada penelitian bahwa tipe corona
SARS-CoV sebelumnya mati terkena paparan sinar UV selama 60 menit.
Peneliti bidang mikrobiologi LIPI Sugiyono Saputra pun menyebut UVC
mengatakan salah satu metode desinfeksi untuk udara dan air. UVC bisa
menginaktifkan lebih dari 95 persen aerosol H1N1 virus influenza.
Namun, efektivitas UVC membunuh bakteri dan virus tergantung durasi paparan,
intensitas dan panjang gelombang sinar UVC.
"Ada pula yang menyatakan berbagai jenis virus lain dan bakteri juga bisa
diinaktifkan dengan UVC, dengan menghancurkan material genetiknya DNA atau RNA
sehingga mereka [virus dan bakteri] tidak bereplikasi," kata Sugiyono
(20/3).
Di sisi lain, Kepala Bidang Pengelolaan Penelitian Kimia LIPI, Akhmad Darmawan
LIPI tak menjamin sinar ultraviolet-C (UVC) tidak menjamin bisa
membunuh virus corona (SARS-CoV-C).
Kepala Bidang Pengelolaan Penelitian Kimia LIPI, Akhmad Darmawan menyebut UVC
memang bisa digunakan untuk membunuh bakteri. Akhmad mengatakan virus dan
bakteri merupakan dua makhluk hidup yang berbeda.
Komentar
Posting Komentar